• Jumat, 26 April 2024

Debat Kandidat Pilwakot Bandar Lampung, Akademisi: Berargumenlah Dengan Data

Selasa, 13 Oktober 2020 - 19.42 WIB
262

Akademisi Universitas Lampung yang juga pengamat politik, Dedy Hermawan. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandar Lampung akan menggelar debat kandidat untuk calon Walikota Bandar Lampung yakni Rycko Menoza, M. Yusuf Kohar dan Eva Dwiana, pada Rabu (14/10/2020).

Akademisi Universitas Lampung yang juga pengamat politik, Dedy Hermawan mengatakan, perdebatan selama ini dalam Pilkada cenderung kurang menarik, karena terkesan formal, monoton dan kurang interaktif.

"Tidak ada ke dalam materi dari para calon dan miskin data," kata Dedy, Selasa (13/10/2020). 

Baca juga : JPPR Akan Turut Serta Awasi Debat Kandidat Calon Walikota Tahap Pertama

Dedy melanjutkan, desain kali ini harus mampu keluar dari problem buruknya debat masa lalu. Moderator maupun panelis harus mampu mengarahkan jalannya debat dalam bentuk adu argumentasi, adu data, analisis masalah, adu strategi dan adu program-program strategis.

Moderator dan panelis harus mampu mengelaborasi dan 'menelanjangi' seluruh kapasitas, wawasan dan kemampuan analisis dari para calon.

"Sehingga para pemilih mendapatkan informasi yang lengkap tentang performance para calon," lanjutnya.

Oleh karena itu KPU harus independen dalam merancang debat dan memilih moderator dan panelis, sehingga ada keadilan dan perlakuan yang sama terhadap semua kandidat.

Dedi menambahkan, calon harus di elaborasi persoalan kesejahteraan masyarakat kota, tentang pendidikan, kesehatan dan ekonomi serta lapangan pekerjaan.

"Kedua, di elaborasi tentang kondisi daerah kota Bandar Lampung saat ini dan apa problem nya, hambatan dan tantangan kota BDL," terangnya.

Berdasarkan elaborasi dua tema itu lanjut Dedi, setiap calon diharapkan dapat merumuskan visi, misi dan agenda strategis meningkatkan kesejahteraan utama nya lapangan pekerjaan. Kemudian untuk kemajuan kota, apa visi wajah kota masa depan, seperti smart city. Apa agenda mereka untuk mencapai hal tersebut.

"Hal ini sangat penting dan masih isu utama lokal, nasional dan global. Oleh karena itu calon harus berdebat dengan kekuatan argumentasi dan data. Sehingga publik dapat harapan perubahan kota dari setiap kandidat yang akan maju di Pilwakot," terangnya.

"Kita berharap masing-masing kandidat saling mengkritik visi, misi, program, agar publik dapat menyaksikan kandidat mana yang terbaik," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : Herman HN Tolak Surati Presiden Untuk Batalkan Omnibus Law Cipta Kerja