Ada Indikasi Sumbangan Lebihi Batas, Bawaslu Selidiki LPSDK Calon
 
                    Ketua Bawaslu Bandar Lampung, Candrawansah, saat memberikan keterangan, Minggu (1/11/2020). Foto: Sule/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kota Bandar Lampung mulai melakukan penyelidikan dan mengamati Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) calon Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung, yang terindikasi melebihi batas.
Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), sumbangan dana kampanye yang berasal dari badan hukum swasta dan partai maksimal sebesar Rp750.000.000. Sedangkan sumbangan dari pihak perseorangan maksimal sebesar Rp75.000.000.
Sementara, dalam LPSDK Calon no 1 Rycko Menoza -Johan Sulaiman mendapatkan sumbangan dana dari perseorangan sebesar Rp100 juta, dan Paslon no 2 M. Yusuf Kohar-Tulus Purnomo sumbangan perseorangan sebesar Rp122.345.000
Baca juga : Ini Rincian Laporan Sumbangan Dana Kampanye 8 Kabupaten/Kota di Lampung
Ketua Bawaslu Bandar Lampung, Candrawansah mengatakan, saat ini para calon sudah menyetorkan LPSDK sesuai dengan jadwal. Pihaknya sudah memberikan imbauan kepada para calon agar nanti ketika Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Sumbangan Dana Kampanye (LPPSDK) disesuaikan dengan pengeluaran, karena setiap hari digunakan oleh para calon dalam kegiatan kampanye.
"Bisa jadi akan kita lakukan hal itu (penyesuaian) untuk melihat jumlah kegiatan kampanye (pembagian bahan kampanye + jumlah Alat peraga kampanye) dengan LPSDK tersebut. Makanya kita minta dengan KPU agar penunjukan KAP benar-benar netral," ungkap Candrawansah, Minggu (1/11/2020).
Selain itu, Candra juga mengatakan, pihaknya saat ini tengah melihat dan mengamati LPSDK yang diserahkan ke KPU, karena ada indikasi melebihi batas. Pasalnya dalam menerima sumbangan dari perseorangan tidak boleh melebihi Rp75 juta.
Baca juga : LPSDK Dua Calon Walikota Metro Nol, Ini Penjelasan KPU
Namun, hal itu juga harus dilihat diperhatikan terlebih dahulu berapa jumlah orang yang memberikan sumbangan tersebut. Misalnya dalam LPSDK Calon tertera mendapat sumbangan dari perorangan Rp100 juta, apabila sumbangan dari 10 orang maka tidak masalah. Tetapi apabila hanya dari satu orang, maka bisa dikenai sanksi.
"Jadi kalau melebihi batas, sesuai UU 10 / 2016 pada Pasal 187 ayat 5 yang berbunyi Setiap orang yang memberi atau menerima dana Kampanye melebihi batas yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (5), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 bulan atau paling lama 24 bulan dan atau denda paling sedikit Rp200.000.000 atau paling banyak Rp1.000.000.000," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : Penyelundupan Narkoba Seharga Puluhan Miliar Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni
Berita Lainnya
- 
                        
                            
                            
                            Perkuat Pelayanan Rumah Sakit Kelas 1 di Lampung, PLN Sambung Cepat Tambah Daya RS Abdul MoeloekJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            Cegah Kasus Keracunan, BGN Tekankan Penerapan SOP di Dapur MBG KrusialJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            RS Urip Sumoharjo dan Universitas Bandar Lampung Gelar Kuliah Umum Bahas Peluang Karier di Industri KesehatanJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            Ketua DPRD Lampung Buka Teknokrat Entrepreneur Vaganza 2025, Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi DigitalJumat, 31 Oktober 2025









