• Jumat, 17 Mei 2024

Warga Pekon Kalimiring Tanggamus Tolak Rapid dan Swab Tes

Rabu, 04 November 2020 - 15.42 WIB
626

Tim medis dan Satgas Covid-19 saat jemput bola mendatangi warga Pekon Kalimiring untuk rapid dan swab tes. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Tanggamus, Kupastuntas.co - Puluhan warga Pekon Kalimiring, Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus, yang merupakan kontak erat lima pasien Covid-19 dari Pekon Kalimiring menolak upaya rapid  dan swab tes yang dilakukan tim medis Puskesmas Negarabatin dan tim Satgas Covid-19 Kecamatan Kotaagung Barat.

Sebelumnya, berdasarkan hasil tracing atau penelusuran tim medis Puskesmas Negarabatin dan tim Satgas Covid-19 Kecamatan Kotaagung Barat, sebanyak 35 warga Pekon Kalimiring diketahui pernah kontak dengan 5 pasien Covid-19 klaster Pekon Kalimiring, dan harus menjalani swab tes.

Sementara, puluhan warga lainnya yang hadir dalam acara yasinan yang digelar oleh salah seorang pasien Covid-19, sehari sebelum si pasien dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang (RSUDBM) Tanggamus, harus mengikuti rapid test.

Tetapi dari dua kali digelar rapid tes dan swab tes, puluhan warga menolak di rapid tes dan swab tes. Hanya ada 16 dari 35 yang harus diambil spesimen swab, mau mengikuti swab tes. Sementara yang lain "menghilang".

Kepala UPT Puskesmas Negarabatin, Kecamatan Kotaagung Barat, Poniah kepada Kupastuntas.co, Rabu (4/11/2020) mengatakan, aksi penolakan ini sudah terjadi pada hari pertama kegiatan rapid tes dan swab yang dipusatkan di Balai Pekon Kalimiring, Senin (2/11/2020).

Hari itu petugas hanya bisa menjaring 8 orang warga yang mau diambil spesimen swabnya. Padahal sebelumnya petugas sudah melakukan sosialisasi. Sementara yang di rapid tes sebanyak 20 orang.

"Sisanya puluhan orang warga, ngilang, mengunci diri di rumah, dan bersembunyi ke ladang bahkan ke hutan," kata Poniah.

Pada hari kedua tepatnya Selasa (3/11/2020), kata Poniah, petugas medis didampingi Camat Kotaagung Barat Firdaus, Danramil 424-03/Kotaagung Kapten Inf. Redi, Wakapolsek Kotaagung, Iptu Insan, Serda  Hamzah, Koptu Slamet ( Babinsa Koramil 424-03/Kotaagung), dan Tanzili (Kepala Pekon Kalimiring), kembali melakukan rapid tes dan swab tes.

Hasilnya, petugas hanya mampu menjaring 8 orang warga ikut swab tes dan 1 warga di rapid tes, itupun sudah dengan jemput bola atau door to door. "Jadi total warga yang berhasil di swab 16 orang dari seharusnya 35 orang. Sedangkan yang di rapid tes 21 orang, dan untuk yang di rapid tes, Alhamdulillah semuanya non reaktif," ujar Poniah.

Saat disinggung apa alasan warga menolak di rapid tes dan swab. Poniah mengungkapkan, warga dan keluarga pasien pasien positif Covid-19 di pekon tersebut menolak dengan alasan mereka tidak percaya dengan virus Corona.

"Intinya mereka tidak percaya ada Covid-19, mereka juga bilang sehat-sehat dan tidak mungkin tertular, mereka bilang itu hoaks, jadi ladang bisnis, dan ketakutan. Kalau menurut saya ini faktor SDM, dimana warga Kalimiring ini SDM nya kurang," kata Poniah.

Terpisah, Kepala Pekon Kalimiring, Tanjili berdalih penolakan kegiatan rapid tes dan swab terhadap kontak erat 5 pasien Covid-19 di pekonnya karena warga ketakutan. 

"Mereka semua ketakutan. Padahal kami dan tim sudah berusaha membujuk, mengedukasi masyarakat namun itulah hasilnya. Bahkan pada saat hari pelaksanaan nya rapid dan swab, kami lakukan penjemputan kerumah kediaman yang bersangkutan, namun ternyata orang-orang tersebut pada tidak ada di rumah," katanya. (*)

Editor :