• Jumat, 20 Juni 2025

SMPN 3 Bandar Lampung Tarik Uang Komite di Tengah Pandemi

Selasa, 17 November 2020 - 14.18 WIB
1.3k

SMP Negeri 3 Bandar Lampung. Foto: Sri/Kupastuntas.co.

Sri

Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengingatkan, sekolah negeri baik SD maupun SMP tidak menarik uang komite selama kegiatan belajar mengajar secara dalam jaringan (daring).

Namun, di SMP Negeri 3 Kota Bandar Lampung, saat ini masih menarik uang Komite pada wali murid.

Seperti wali murid yang enggan disebutkan namanya, menerangkan bahwa pengambilan rapor bayangan jika ada yang belum membayar uang komite, agar segera melunasi. "Kalau anak saya ini baru bayar dua bulan. Dan bayar komite perbulannya sebesar Rp.170 ribu," ujarnya, Selasa, (17/11/2020).

Menurutnya, jika tidak ingin melunasi uang komite yang menunggak, maka diharuskan wali murid mengadap ke kepala Tata Usaha (TU).

"Saya ngadep. Terus saya bilang blum bisa bayar dan kata pak wali kalau juga lagi covid-19 maka gratis. Dan saya bilang gitu baru dikasih rapor bayangannya," ungkapnya.

Selain itu, Wali Murid (S) kelas 7A, yang langsung menunjukan kwitansi pembayaran kepada reporter kupastuntas.co. Dalam keterangan tertulisnya, bahwa pembayaran tersebut ditujukan untuk sumbangan sukarela komite SMPN 3 Kota Bandar Lampung tahun pelajaran 2020/2021.

“Boleh bayar berapa saja tergantung kesanggupan orang tua, kalau saya bayar satu bulan Rp.175 ribu,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala TU SMPN 3 Kota Bandar Lampug, Lilis, membenarkan bahwa Pihaknya telah menarik uang komite yang sifatnya sukarela. 

Menurutnya, penarikan uang komite tersebut sesuai kesepakatan bersama, antara wali murid dan pihak sekolah. Yang sebelumnya mengadakan rapat bersama antara para wali murid dan pihak sekolah.

"Kalau ada wali murid yang mengatakan tak tahu terkait penarikan uang komite ini. Itu dikarenakan tidak mengikuti rapat yang dilaksanakan oleh pihak sekolah," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya. 

"Dan jika ada wali murid yang tidak bisa bayar, ya nggak papa kita bantu dan kita kasih rapor nya. Yang penting dia ngadep dulu kesini," timpalnya.

Selain itu jelasnya, penarikan uang komite ini juga diperuntukan membayar guru honorer yang ada di sekolah trsebut, kemudian kegiatan-kegiatan lain seperti pengajuan akreditas sekolah untuk foto copy-foto copy. 

"Di sekolah ini kita ada 36 tenaga honorer. Karena kalau dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hanya beberapa orang saja yang dapat untuk guru honorer," tandasnya. (*)

Video Kupas TV : Rumah Sakit Pendidikan Unila Belum Siap Terima Pasien Covid-19


Editor :