• Kamis, 25 April 2024

Pembelanjaan Material Program Bedah Rumah di Lampung Timur Tidak Transparan

Jumat, 15 Januari 2021 - 12.55 WIB
435

Salah satu rumah milik Katno, Warga Desa Sukorahayu yang mendapat program bedah rumah di Lampung Timur. Foto : Agus/Kupastuntas.co

Lampung Timur, Kupastuntas.co - Program bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu di Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, menjadi keluhan sejumlah penerima, sebab tidak ada keterbukaan tentang harga material.

Seperti yang dikatakan tokoh masyarakat Desa Sukorahayu, Kholik sebagian penerima program bedah rumah banyak yang mengadu kepada dirinya, yakni seperti soal potongan pajak, transportasi hingga harga satuan material.

"Ya sebagian warga yang menerima bantuan bedah rumah sharing dengan saya, terkait beberapa keluhan, awalnya saya gak percaya, setelah saya cek di beberapa penerima benar ada potongan dan harga material yang tidak transparan," terang Kholik, Jumat (15/1/2021).

Sementara itu, salah seorang penerima program bedah rumah, Katno mengakui bantuan dana bedah rumah senilai 17,5 juta dengan rincian 15 juta untuk pembelian material dan 2,5 juta untuk upah tukang (pekerja), namun tidak di berikan uang kontan melainkan Katno dan lainnya menerima langsung bentuk material.

Pria yang keseharian nya bertani itu mengatakan uang 15 juta untuk material hanya di terima 13 juta sisanya (2 juta) untuk keperluan pajak, dan upah tukang 2,5 juta dipotong 200 ribu guna biaya transportasi pengurus atau pendamping desa, terkait dengan kwitansi pembelanjaan material hanya tertera jenis material tanpa dilengkapi nominal biaya pembelanjaan.

"Saya gak tau apa apa, awalnya kesepakatan awal total semua 17,5 juta, dan ternyata dipotong pajak 2 juta dan transposisi 200 ribu," terang Katno.

Salah seorang pamong desa Sukorahayu yang menjabat sebagai Kasi Kesejahteraan Masyarakat, Sumari menegaskan warganya yang menerima bantuan bedah rumah sebanyak 94 KK yang tersebar di Dusun I, II, III dan IV. 

"Memang yang mendata saya pada 2015 lalu, namun setelah proyek berjalan saya tidak dilibatkan kembali untuk mendampingi, sehingga saya tidak mengetahui kalau ada pemotongan apapun," jelas Sumari.

Sampai saat ini menurut Sumari pembangunan bedah rumah sudah berjalan 90 persen, pengerjaan dimulai 2019, jika memang warga penerima mengeluhkan soal transparansi biaya pembelian material dan potongan agar menanyakan langsung ke Kabupaten. (*)

Video KUPAS TV : SANTUNAN KELUARGA KORBAN PESAWAT SRIWIJAYA DICAIRKAN RP 50 JUTA SETELAH IDENTIFIKASI


Editor :