Makanan dari Bahan Mangrove Karya Mahasiswa Undip
Mahasiswa asal Universitas Diponegoro Semarang saat menunjukan beberapa produk hasil dari Mangrove. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Mahasiswa asal Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berikan inovasi terhadap masyarakat pesisir di Desa Karya Makmur, Kecamatan Labuhan Maringgai, selama 35 hari.
Inovasi yang telah diberikan mahasiswa jurusan Teknologi Rekayasa Industri tersebut yakni mengolah mangrove menjadi bahan makanan dan berbagai bahan keperluan lainnya yang berhubungan dengan tubuh manusia.
"Setelah kami melakukan sosialisasi tentang mangrove, ternyata masih banyak warga pesisir yang belum memahami manfaat mangrove. Mereka tahunya hanya ditanam untuk menangkal abrasi saja," kata Muhammad Aqil Hasani, Wakil dari tujuh rekannya, Sabtu (30/1/2021).
Padahal kata Aqil, sebagian dari pohon mangrove, seperti buah dan daun nya bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan antara lain, sirup, selai roti, asinan, wajik, permen, keripik, minyak goreng dan bisa digunakan sebagai bahan lain non makanan yaitu, hand sanitizer, sepray nyamuk, sampho dan minyak rambut.
Delapan Mahasiswa asal Semarang, Jawa Tengah tersebut telah memberikan bimbingan kepada sejumlah ibu-ibu untuk mengolah mangrove menjadi bahan ekonomis yang bisa menghasilkan uang.
"Selama kami disini kami terus melakukan pembinaan dan sekarang beberapa ibu-ibu sudah bisa melakukan pengolahan mangrove," papar Aqil.
Dia menjelaskan, dirinya bersama rekan-rekannya hadir di desa pesisir Lampung Timur untuk menjalankan tugas kuliah selama 35 hari dan sampai hari ini (Sabtu) merupakan hari ke 23.
Sementara itu, Sekretaris Camat Labuhan Maringgai, Agustinus mengapresiasi terhadap sejumlah mahasiswa asal Undip Semarang yang telah memberikan edukasi kepada masyarakat nya, terutama kepada ibu-ibu.
Apa yang sudah diberikan kepada mahasiswa tersebut, kedepan pasti akan bermanfaat tentunya terkait pengolahan mangrove yang memiliki nilai ekonomis.
"Setelah adik-adik mahasiswa memberikan ilmu nya tentang pengolahan mangrove, selanjutnya kami akan membina tentang pemasarannya," ungkap Agustinus. (*)
Video KUPAS TV : ORANG LUAR HARUS INGAT LAMPUNG KARENA KOPINYA!
Berita Lainnya
-
Nelayan Lansia Asal Lampung Timur Hilang di Laut, 4 Hari Pencarian Masih Nihil
Sabtu, 01 November 2025 -
HIPMI Lampung Timur Ungkap Dugaan Monopoli Proyek oleh Perusahaan Asal Luar Daerah
Sabtu, 01 November 2025 -
Polisi Sita Rp 60 Juta dari 3 Tersangka Kasus Korupsi Bendungan Marga Tiga Lamtim
Jumat, 31 Oktober 2025 -
Bupati Ela Siti Nuryamah Teken MoU dengan KemenP2MI, Komitmen Tingkatkan Layanan Migran
Kamis, 30 Oktober 2025









