Selama Pandemi, Limbah Medis di RS Alimudin Umar Lambar Capai 3 Ton Per Bulan

Direktur rumah sakit, dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp. B. Foto: Doc/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Selama pandemi wabah Virus Corona merebak di Kabupaten Lampung Barat ternyata limbah medis di Rumah Sakit Alimudin Umar setempat pernah mencapai 3 ton per bulannya.
Hal tersebut disampaikan Direktur RS Alimudin Umar, dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B, saat dihubungi Kupastuntas.co melalui sambungan seluler nya, Rabu (3/2/2021).
"Tiga ton itu angka total limbah. Kalau limbah Covid-19 nya saja sekitar 80 Kg per bulan," kata Wawan, sapaan akrab dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B.
Wawan menjelaskan, limbah medis atau limbah Covid-19 tersebut berupa alat pelindung diri (APD), masker, tisu, perban, alat suntik dan lainnya,
Untuk pembuangan, pihaknya bekerja-sama dengan pihak ketiga dari jakarta yang memiliki cabang di Metro dan limbah tersebut dibawa ke Jakarta oleh PT JAT.
Namun setelah adanya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup pada pertengahan tahun 2020 lalu, limbah disemprot dengan disinfektan, lalu dibakar menggunakan Incinerator.
"Sebelumnya kita tidak boleh menggunakan incinerator, namun dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup yang bunyinya memperbolehkan menggunakan meskipun dalam proses izin atau izin belum keluar, dan ini hanya berlaku selama pandemi saja," papar Wawan.
Wawan menambahkan, proses pembakaran menggunakan incinerator dibakar pada suhu 800 sampai dengan 1200 derajat celcius, dan itu cukup membantu mengurangi beban keuangan. (*)
Video KUPAS TV : BUPATI PAROSIL TURUN LANGSUNG CEK LOKASI PT TIGA OREGON PUTRA
Berita Lainnya
-
Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan Nasional di Lampung Barat Nyaris Putus
Minggu, 06 Juli 2025 -
Pengadaan Buku Perpustakaan SDN 1 Sebarus Lampung Barat Diduga Langgar Prosedur
Jumat, 04 Juli 2025 -
Dua Jamaah Haji Asal Lampung Barat Wafat, 306 Jamaah Tiba di Tanah Air
Jumat, 04 Juli 2025 -
KPU Lampung Barat Catat Penambahan 4.138 Pemilih, Total Capai 226.374 Pemilih di Triwulan II 2025
Rabu, 02 Juli 2025