• Minggu, 22 Juni 2025

Cerita Tukang Gali Kubur, Bau Jenazah Sudah Seperti Bagian dari Ibadah

Rabu, 24 Februari 2021 - 14.50 WIB
769

Sejumlah tim Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara melakukan otopsi terhadap jenazah. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Rais pria kelahiran 1958 silam dengan cekatan bersama dua rekannya menggali sebuah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Hargomuliyo, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur, Rabu (24/2/2021).

Dalam waktu 30 menit, makam jenazah bocah umur 5 tahun itu selesai dibongkar. Kain mori pembungkus jenazah sudah berwarna kecoklatan bercampur tanah, bau tak sedap mulai menyeruak sekitar lokasi pemakaman. Bahkan, beberapa orang di sekitar makan, menjauh sembari menutup hidung.

“Ah sudah biasa mas. Bagi saya ini ibadah, karena diperlukan banyak orang," kata Rais.

Rais tampak tenang. Perlahan kedua tangan Rais mengangkat jenazah yang sudah membusuk, lalu mengangkat ke dalam sebuah ruang 2x2 meter yang tertutup kain hijau.

"Saya ibaratnya makan dekat mayat yang sudah membusuk tidak mungkin muntah," lanjutnya.

Rais yang tinggal di Desa Balai Kencono, Kecamatan Batanghari, sengaja diminta bantu oleh Polisi untuk menggali jenazah dengan tujuan untuk proses otopsi.


Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Faria menegaskan penggalian makam tersebut guna mengetahui sebab kematian bocah tersebut.

“Hari ini sampel dibawa oleh tim dokter forensik," kata Faria.

Faria menjelaskan, pada 5 Januari 2021 lalu telah terjadi peristiwa percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh satu keluarga di Desa Hargomuliyo. Dari tiga orang yang terdiri TH (ayah) dan dua anak tersebut, satu meninggal dunia yakni A, yang saat ini makamnya dibongkar.

Terkait motif apa yang mendorong TH untuk melakukan percobaan bunuh diri, kini masih didalami. “Karena bangsal di Rumah Sakit Jiwa sedang penuh sehingga TH masih berada di rumahnya, rencananya akan segera dibawa ke RSJ untuk observasi,” pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : KAKEK WADI JAJAKAN SAPU DAN MADU PAKAI SEPEDA TUA, BERKELILING DESA...

Editor :