• Senin, 30 Juni 2025

Pengamat Sebut Ekonomi di Lampung Sedang Terpuruk

Selasa, 16 Maret 2021 - 15.27 WIB
242

Pengamat ekonomi dan juga peneliti pusat studi dan informasi pembangunan (Pusiban Institute) Asrian Hendi Caya. Foto: Ist.

Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Diusia Provinsi Lampung yang akan memasuki ke usia 57 Tahun, pertumbuhan ekonomi di provinsi Lampung sedang terpuruk.

Hal tersebut dikatakan pengamat ekonomi dan juga peneliti pusat studi dan informasi pembangunan (Pusiban Institute) Asrian Hendi Caya saat dihubungi Kupastuntas.co, Selasa (16/03/2021).

Akademisi Universitas Lampung ini mengatakan, secara nasional ekonomi Lampung sedang terpuruk, karena semua mengalami kontraksi.

Menurutnya, Ekonomi Lampung saat ini masih didominasi dengan pertanian. Ini merupkan potensi yang harus dikembangkan dengan pengolahan. 

"Artinya agar basis ekonomi lebih kokoh, maka hasil pertanian yang diekspor mau ke daerah lain sudah diolah minimal setengah jadi, agar nilai tambah dinikmati dan mensejahterakan rakyat lampung. pedagang juga harus diberikan basecampnya agar identitas dan dinamika ekonomi tinggi yang mendorong  pertumbuhan ekonomi," jelas Asrian.

Asrian juga mengatakan, Lampung memiliki tantangan dalam segi ekonomi, menurutnya saat ini produktivitas pertanian cenderung turun dan rendah. 

Dukungan energi seperti listrik, gas dan jalan serta jembatan juga harus memberikan aksesibilitas terutama ke sentra produksi.

"Dukungan SDM juga harus menyediakan kemampuan dalam pengembangan industri terutama agroindustri dan teknologi digital dalam mendukung pemasaran secara nasional maupun global," ujarnya. 

Asrian memaparkan, pada Triwulan pertama pada 2020 lalu, ekonomi Lampung masih tumbuh walau turun drastis, yaitu 1,73%. Bagaimana tidak, karena pada kondisi yang sama tahun 2019, ekonomi Lampung tumbuh 5,21%. Semua sektor masih tumbuh kecuali sektor pertanian dan penggalian yang justru mengalami penurunan (tumbuh negatif).

Kemudian sektor pertanian turun -2,84% dan sektor pertambangan turun -1,50%. Kontribusi pertanian yang besar pada PDRB (29,65%), dampaknya besar dalam menurunkan pertumbuhan ekonomi Lampung, yaitu -0,83%.

Sementara sektor pertambangan menyumbang 5,23%. Sektor lain yang besar kontribusinya pada PDRB adalah sektor industri (18,83%), perdagangan (11,99%), dan konstruksi (9,27%). Sayangnya, pertumbuhan ketiga sektor ini relatif kecil.

Karena itu, sektor konstruksi yang terbesar kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi Lampung, yaitu 0,40%. Adapun sektor yang juga cukup besar sumbangan pada pertumbuhan ekonomi adalah sektor transportasi dan pergudangan (0,38) dan sektor komunikasi dan informasi (0,32%).

Sektor yang masih tumbuh tinggi adalah bidang jasa, yaitu sektor jasa lainnya (10,78%), penyediaan akomodasi dan makan-minum (9,87%), jasa kesehatan dan kegiatan sosial (7,72%), transportasi dan pergudangan (7,31%), dan jasa pendidikan (7,18%). Akan tetapi, kontribusinya pada PDRB kecil, maka sumbangannya pada PDRB juga kecil.

"Untuk keseluruhan, pada tahun 2020 ekonomi Lampung tumbuh -1,67%, sedangkan nasional -2,07%. Tapi untuk 2021 belum ada perhitungan, biasanya per triwulan, Januari-Maret. ini maret belum selesai, keluar itungan antara mei dan juni. Karena saat ini masih baru 2 bulan jalan belum bisa diprediksi," jelasnya. (*)

Video KUPAS TV : SAH! DESA PAKUAN AJI LAMPUNG TIMUR RESMI JADI ‘DESA TANGGUH’


Editor :