• Selasa, 01 Juli 2025

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan Karyawan RSUD Dadi Tjokrodipo

Selasa, 23 Maret 2021 - 15.52 WIB
316

Kapolsek Tanjung Karang Selatan , Kompol Hari B saat dimintai keterangan. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polisi sudah mengantongi identitas pelaku pembunuhan karyawan  RSUD Dr. Dadi Tjokrodipo di ruang laundry Rumah Sakit Senin (22/3/2021).

Kapolsek Telukbetung Selatan, Kompol Hari Budianto mengatakan hingga saat ini pihaknya menunggu hasil otopsi dari rumah sakit Bhayangkara Polda Lampung. 

“Sementara ini kami masih dugaan adanya kekerasan, karena kita menemukan sejumlah luka yang ada di tubuh korban. Tapi untuk detailnya belum, karena kita juga masih menunggu hasil otopsi,” kata dia, Selasa (23/3/2021). 

Dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan luka tusuk pada bagian leher dan tubuh korban. Namun, pihaknya belum dapat memastikan kapan waktu kematian korban. 

“Tapi dugaan sementara, yang lebih parah luka tusukan di leher korban. Perkiraan waktu kematian kami masih belum tau, karena masih nunggu hasil otopsi,” tambah Kompol Hari. 

Kompol Hari juga menjelaskan bahwa anggotanya telah mengantongi nama dari pelaku dan masih dalam pengejaran. Dan untuk motif pembunuhan, untuk sementara belum diketahui. 

“Untuk pelaku sendiri kita sudah mengantongi namanya dan sekarang masih dalam pengejaran. Untuk motif tergantung nanti kalau pelaku sudah tertangkap. Mudah-mudahan, doakan saja segera tertangkap,” tandasnya. 

Suaidi Maulana (49), yang merupakan warga Tanjung Gading, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di ruang laundry RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo, Senin (22/3) sekitar pukul 5:30 WIB. 

Pria yang berstatus sebagai karyawan RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo tersebut ditemukan pertama kali oleh salah satu rekan kerjanya, Rajudin yang merupakan Office Boy di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo tersebut dengan ruangan dalam keadaan terkunci. 

Rajudin mengatakan bahwa korban ditemukan dengan keadaan terbungkus plastik kuning yang biasanya digunakan untuk limbah infeksius di rumah sakit. Plastik tersebut juga ditutupi dengan tumpukan selimut. 

Ia menjelaskan tangan korban yang terlihat dibalik selimut membuat Rajudin menyadari keberadaan korban. “Saya sempat cek ke ruang itu, terus saya  merasa ada aneh karena ruangan ini ketutup dan terkunci. Jadi saya sama kawan-kawan lain coba ngintip dan ngedongkel  supaya bisa kebuka,” jelas Rajudin. 

Ia menuturkan bahwa korban bekerja di rumah sakit itu juga. Korban tersebut memang sering tidur di ruangan tetsebut. Selain bekerja korban juga berjualan minuman ringan. (*)

Editor :