• Jumat, 16 Mei 2025

Ekspor Perikanan Lampung Naik 2,3 persen

Selasa, 29 Juni 2021 - 16.26 WIB
105

Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Lampung Rusnanto saat ditemui diruang kerjanya. Foto: Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Lampung mencatat jika volume ekspor hasil perikanan Lampung mengalami kenaikan sebanyak 2,3 persen.

"Jika dihitung dari bulan Januari hingga Mei dalam artian selama lima bulan ini tercatat volume ekspor perikanan Lampung ini mengalami kenaikan sebanyak 2,3 persen," kata Kepala BKIPM Provinsi Lampung Rusnanto saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/6/2021).

Menurutnya, pada periode yang sama tahun 2020, volume ekspor perikanan berjumlah 7.447.567 ton  sedangkan tahun ini menjadi 7.618.227 ton atau naik sebanyak 170.660 ton.

"Untuk nilai ekspornya sendiri juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya Rp870 miliar, kini mencapai Rp1.034 triliun. Sedangkan untuk frekuensi ekspor pada lima bulan terakhir mencapai 701 kali, naik 129 kali dibanding tahun sebelumnya," lanjutnya.

Ia mengatakan, jika negara tujuan ekspor hasil perikanan Lampung ialah Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Canada, United Kingdom (UK), China, Singapore, Francis, Hongkong dan Jerman dengan komoditas unggulan ialah udang.

"Tren ekspor perikanan Lampung masih menunjukkan pertumbuhan positif, dari segi nilai, frekuensi bahkan volumenya terus menunjukan peningkatan setiap triwulan nya," ujarnya.

Ia mengatakan jika komoditas perikanan yang menjadi andalan ekspor Lampung masih didominasi oleh produk udang dengan volume ekspor mencapai 5 juta kilogram dengan nilai mencapai Rp811 miliar.

"Udang memang mendominasi ekspor sekitar 69 persen dari komoditas perikanan yang diekspor asal Lampung ke beberapa negara tujuan ekspor. Sedangkan sisanya ada seperti cumi, daging rajungan," ungkapnya. 

Rusnanto menjelaskan, terdapat lima komoditas perikanan yang menjadi andalan ekspor Lampung setiap tahunnya, yakni udang yang menjadi komoditas utama dengan sumbangan nilai ekspor sebanyak Rp811 miliar.

"Kemudian ada dading ranjungan dengan volume ekpor 576 kilogram, dan nilai mencapai Rp173 miliar, Cumi-cumi volume mencapai 213 ribu kilogram dengan nilai Rp18 miliar," bebernya.

Kemudian untuk produk ikan beku dengan volume 348 ribu dan nilai Rp22 miliar dan komoditas terakhir dan masih didorong untuk terus produktif yakni rumput laut kering yang nilai ekspornya mencapai Rp2 miliar dengan volume 317 ribu selama periode Januari hingga Mei 2021.

"Kami juga sedang menjajaki untuk ekspor ikan air tawar yaitu ikan emas yang akan ditujukan ke negara Singapura. Ini tapi masih kita jajaki," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : LIMA CABANG BAKSO SONY SE BANDAR LAMPUNG DISEGEL!

Editor :