PPKM Darurat, Pergerakan Moda Transportasi di Lampung Menurun

Suasa kebarangkatan calon penumpang di Bandara Radin Inten II. Foto: Doc/Kupastuntas.cp
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali yang dimulai pada tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang rupanya juga berdampak pada penurunan pergerakan sejumlah moda transportasi di Provinsi Lampung.
"PPKM darurat yang berlaku di Jawa dan Bali juga berdampak pada pergerakan pesawat di Bandara Radin Inten II. Untuk hari ini rencana penerbangan ada 12 pergerakan. Memang prediksi kami ada penurunan karena PPPK darurat ini," ujar EGM Bandara Radin Inten II Lampung M. Hendra Irawan, Minggu (4/7/2021).
Hendra melanjutkan, pada minggu lalu tepatnya tanggal 25 Juni 2021 Bandara Radin Inten II mencatat masih ada 16 pergerakan pesawat. Sementara per 1 Juli 2021 pergerakan pesawat hanya 10 flight dengan jumlah penumpang 1.250 orang sementara di bulan sebelumnya masih diangka 1.950 penumpang dari 16 pergerakan.
"Memang tidak ada kebijakan untuk pengurangan karena memang di Juli ini hanya berlakukan 10 pergerakan, tapi jika dilihat memang ada penurunan jika dibandingkan bulan Juni yang lalu," ungkap Hendra.
Hal senada juga disampaikan oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Lampung yang mengatakan jika pemberlakuan PPKM Darurat sangat berdampak pada sektor perjalanan darat.
"Pemberlakukan PPKM darurat tentu sangat berasa dampaknya bagi kami karena memang mayoritas perjalanan masyarakat yang menggunakan transportasi darat kebanyakan menuju pulau jawa seperti Tanggerang, Jakarta hingga Surabaya," kata Ketua Organda Lampung Ketut Pasek.
Menurutnya, pemberlakuan PPKM darurat tersebut berdampak pada penurunan jumlah penumpang hingga mencapai 70 persen bahkan ada beberapa pengusaha yang sementara berhenti beroperasi akibat sepinya penumpang.
"Penurunan ini cukup memprihatinkan karena bisa mencapai 70 persen. Bahkan ada yang menutup sementara, tapi ada juga yang tetap buka dan membuka perjalanan ke Sumatera Selatan hingga Aceh," ungkapnya.
Namun ia mengatakan, jika menghormati semua keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan harapan pandemi segera berlalu dan sektor perjalanan darat kembali bergerak dan normal.
"Harapan kami pandemi segera berlalu, karena pengusaha perjalanan ini memiliki karyawan yang harus digaji, kalau pemasukan kosong ini akan menjadi beban," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : WADUH! TARIF TOL LAMPUNG NAIK, INI RINCIANNYA...!
Berita Lainnya
-
Penyerapan Gabah Lampung Capai 190 Ribu Ton, Bulog Optimis Lampaui Target Akhir Mei
Jumat, 16 Mei 2025 -
Menteri P2MI: Deklarasi Anti-TPPO Harus Jadi Aksi Nyata Lindungi Pekerja Migran
Jumat, 16 Mei 2025 -
Bahas LKPJ 2024, DPRD dan Pemkot Bandar Lampung Sepakat Tingkatkan Kualitas Pelaporan Pembangunan
Jumat, 16 Mei 2025 -
Polda Lampung Ungkap 44 Kasus TPPO dengan 84 Korban
Jumat, 16 Mei 2025