• Jumat, 26 April 2024

TAJUK - Asa Investasi Saat Pandemi

Kamis, 15 Juli 2021 - 01.41 WIB
98

Tajuk. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co - Di tengah ketidakpastian global akibat pandemi, banyak pihak yang terperangkap dalam kondisi meratapi berbagai dampak negatif wabah terhadap ekonomi.

Seperti ucapan Eleanor Roosevelt (1884-1962) pernah menyampaikan bahwa lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.

Di provinsi Lampung, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lampung mencatat investasi triwulan I tahun 2021 di Provinsi Lampung mencapai Rp6,7 triliun atau berada di angka 62,45 persen dari target investasi sebesar Rp10,8 triliun.

Investasi tersebut berasal dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 363 proyek dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 79 proyek.

Untuk daerah yang paling banyak mendapatkan PMDN adalah Bandar Lampung sebanyak 142 proyek, disusul Metro, Lampung Selatan, dan Lampung Tengah. Sementara untuk PMA terbanyak juga di Bandar Lampung, lalu Lampung Tengah dan Lampung Selatan.

Proyek PMA didominasi oleh sektor industri makanan, pangan dan perkebunan. Sementara proyek PMDN didominasi sektor perdagangan, reparasi, konstruksi, pangan, perekonomian, hotel dan restoran.

Dengan datang nya para investor ke Provinsi Lampung ini sangat berdampak positif, salah satunya dalam menekan angka pengangguran. Dari proyek PMA saja dapat menyerap 27.217 tenaga kerja, dan PMDN mampu menyerap 5.871 tenaga kerja.

Meski di masa pandemi Covid-19, haruslah optimis investasi di Provinsi Lampung akan terus tumbuh dan diharapkan dapat melebihi target yang sudah ditetapkan.

Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi minus dan ancaman resesi yang di depan mata ini, sinergi untuk merealisasikan investasi menjadi krusial. Jangan sampai ada kabar bahwa daerah justru bermain-main dengan menarik retribusi yang tidak seharusnya kepada investor asing.

Di Masa kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19, kita tak dapat menampik bahwa hadirnya investor merupakan hal penting bagi Lampung. Banyak sektor penting di Lampung yang membutuhkan bantuan dana segar seperti halnya dalam pengembangan sektor properti, transportasi,kuliner dan pariwisata.

Masuknya pemodal asing untuk investasi jelas akan membuat stimulus ekonomi dapat tumbuh berkembang secara baik. Tapi tentu saja sistem investasi dan bisnis tersebut harus terkoordinasi secara baik dengan sistem kemajuan ekonomi dalam negeri termasuk perlindungan dan pemajuan kompetensi tenaga kerja dalam negeri.

Di Tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19, kita tentu sangat berharap jika krisis ekonomi ini tak secara besar merampas dan juga menggerogoti secara lama kestabilan ekonomi secara besar.

Memang tugas bersama untuk mengawal investasi berkualitas yang masuk ke Indonesia khususnya Lampung. (*)

Editor :