• Jumat, 26 April 2024

Suwarno Rela Bolak-balik Metro-Natar Berebut Oksigen untuk Pasien Covid-19

Minggu, 01 Agustus 2021 - 17.58 WIB
156

Suwarno saat beraktivitas di rumahnya, Minggu (1/8/2021). Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Suwarno rela bolak-balik Metro-Natar berebut oksigen untuk pasien Covid-19. Hal itu dimulai saat kasus Covid-19 di Kota Metro kian hari terus bertambah. Bahkan salah satu rumah sakit angkat tangan soal keterbatasan oksigen.

Langkanya oksigen di Kota Metro tak menyurutkan perjuangan sejumlah kalangan. Suwarno misalnya, pria 64 tahun itu rela bolak-balik Kota Metro ke Kecamatan Natar, Lampung Selatan hanya untuk berebut oksigen yang akan diberikannya pada pasien Covid-19.

Suwarno mengaku, sudah puluhan tahun mengambil tabung oksigen di gerai Lampung Gas, Kecamatan Natar. Kini ia hanya menerima rata-rata 10 tabung oksigen per hari.

"Kalau normal, sehari bisa 30 tabung. Cuma karena lagi pandemi ini saya dijatah. Tidak tentu per hari berapa, cuma rata-rata 10 tabung," kata Suwarno, saat ditemui kupastuntas.co di rumahnya, Minggu (1/8/2021).

Pria yang merupakan warga Jalan Reformasi, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat itu mengungkapkan, bahwa beberapa pekan terakhir permintaan oksigen di gerai miliknya mengalami lonjakan.

"Nggak pernah putus, begitu ada langsung diserbu orang. Tapi kita utamakan untuk kesehatan orang dulu, nanti jika pandemi sudah berkurang baru kita bisa kirim ke bengkel dan tukang ikan lagi. Sebenarnya kasihan juga mereka, tapi mau gimana lagi, kesembuhan orang itu juga prioritas," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Nano itu menjelaskan, selama pandemi tabung ukuran besar dengan kapasitas 6 meter kubik mengalami kenaikan hampir Rp10 ribu. Sementara sebelum pandemi, harganya dibandrol senilai Rp27 ribu per tabung per meter kubik.

"Kalau sekarang harganya 32 ribu rupiah. Itu pun karena saya agen lama, kalau agen baru bisa 40-50 ribu rupiah. Kita juga nggak bisa berbuat banyak ketika ada yang datang membutuhkan oksigen untuk pasien isoman," bebernya.

Dirinya juga mengungkapkan, kini management gerai Lampung Gas memprioritaskan oksigen untuk rumah sakit yang membutuhkan. Sementara, agen hanya mendapatkan oksigen jika masih tersisa.

"Tapi kalau agen pasti kebagian, minimal kita dapat yang kecil. Untuk yang tabung kecil ukuran 1 meter kubik itu kita jual 50 ribu rupiah. Saya tidak berani mengambil banyak karena untuk bantu orang kesehatan. Yang besar 80 ribu sampai 100 ribu kalau dulu. Saat ini bisa 110-120 ribu rupiah," pungkas Nano.

Hal senada juga disampaikan Oni (32). Agen oksigen di Kecamatan Metro Pusat itu juga mengungkapkan bahwa peminat oksigen melonjak tiga pekan terakhir. Namun sayang, stok yang terbatas membuatnya habis tak tersisa setiap kali oksigen datang.

"Di sini sedang habis. Kita pun mengambil di Lampung Gas, Natar. Semoga Covid-19 cepat berlalu dan semunya bisa berjalan normal kembali," ujar Oni. (*)


Video KUPAS TV : LAGI, PROVINSI LAMPUNG TERIMA PULUHAN TON OKSIGEN CAIR