• Minggu, 29 Juni 2025

Tekan Kasus Positif Covid-19 dan Kematian, Menko Airlangga Minta Lampung Gencarkan Tracing

Jumat, 13 Agustus 2021 - 13.38 WIB
86

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat dimintai keterangan di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung. Foto: Ria/Kupastuntas.co.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pemerintah Provinsi Lampung untuk menggencarkan tracing atau pelacakan kontak erat guna menekan angka konfirmasi positif dan juga tingginya angka kematian.

Hal tersebut ia sampaikan saat dimintai keterangan usai menggelar rapat koordinasi bersama Gubernur Lampung serta Bupati dan Walikota yang digelar secara virtual di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Jum'at (13/8/2021).

Baca juga : Menko Airlangga Dukung Upaya Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Lampung

"Lampung menjadi salah satu yang beberapa angkanya tinggi salah satunya tingkat kematian. Diminta kepada pemerintah daerah untuk terus mengkonsolidasikan data dan mengecek agar sesuai dengan yang sesungguhnya," kata Menko Airlangga.

Menurutnya, untuk dapat menurunkan kasus maka pemerintah daerah harus melakukan tracing atau penelusuran kasus secara masif. Dimana satu pasien positif Covid-19 harus dilakukan tracing kepada 15 orang yang kontak erat.

"Namun pertama bisa satu pasien positif ditracing sepuluh orang. Ini membutuhkan swab antigen yang banyak dan tadi pak Gubernur sudah menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan menambah jumlah pasokan swab antigen," tuturnya.

Ia juga mengatakan, tracing yang dilakukan secara masif tersebut memang mempengaruhi peningkatan jumlah pasien positif. Sehingga pemerintah daerah juga diminta untuk mewaspadai tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR).

"Jika dilakukan peningkatan testing pasti jumlah kasus meningkat. Ini harus di imbangi ketersediaan rumah sakit. BOR harus ditekan rendah untuk merawat pasien yang terpapar," ungkapnya.

Menurutnya, penambahan kapasitas tempat tidur tersebut dapat dilakukan dengan mengkonfersi rumah sakit biasa menjadi rumah sakit khusus Covid-19 dan menjadikan 40 persen jumlah tempat tidur untuk merawat pasien positif Covid-19.

"Bisa juga meningkatkan isolasi terpusat seperti konfersi Asrama Haji atau tempat Diklat. Kementerian PUPR akan membantu itu. Ada lagi isolasi terpusat dalam bentuk kapal di Makasar sudah melakukan itu Bitung dalam proses karena Lampung punya pelabuhan Panjang maka itu bisa digunakan," ucapnya.

Sementara itu Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan jika saat ini terdapat 80 rumah sakit di Provinsi Lampung dan tercatat 73 rumah sakit atau 91,3 persen telah melayani pasien positif Covid-19.

"BOR total rumah sakit 61,20 persen terdiri dari BOR isolasi 61,26 persen namun masih ada dua Kabupaten Kota di atas 70 persen yaitu Bandar Lampung dan Lampung Utara," jelas Gubernur.

Sementara itu untuk BOR intensif atau ICU 59,55 persen dan terdapat dua kabupaten dengan BOR 100 persen yaitu Mesuji dan Tulang  Bawang. Selain itu telah disiapkan penambahan tempat tidur yaitu Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Ekstensi Wisma Haji Lampung sebanyak 123 Tempat tidur. (*)

Editor :