• Jumat, 29 Maret 2024

Kadishut Lampung: Konflik di Suoh Lambar Bukan Lagi dengan Gajah, Tapi Antar Manusia

Rabu, 22 September 2021 - 15.37 WIB
239

Suasanya rapat membahas Penanggulangan konflik antara manusia dan satwa liar Gajah di Suoh, Lampung Barat, di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Rabu (22/9/2021). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Terkait dengan konflik saat ini yang ada di kecamatan Suoh, Lampung Barat bukan lagi antara gajah dengan manusia tapi bahkan sudah meningkat atau naik level yakni konflik antar manusia.

Hal itu terungkap dalam rapat membahas penanggulangan konflik antara manusia dan satwa liar gajah di Suoh, Lampung Barat, di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Rabu (22/9/2021).

Dimana yang sering ke area pertanian warga atau bahkan sampai ke perkampungan itu ada dua koloni gajah, yakni yang diberimana dengan Kelompok Gajah Citra dan Kelompok Gajah Bunga yang totalnya ada 17 Gajah.

"Sudah naik level konflik bahkan antar manusia ini karena saling dorong. Didorong (Gajah) ke sini yang sana marah dan didorong ke sana yang sini marah, karena itu tadi semua sama-sama saling terganggu," ujar Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah.

Untuk itu lanjutnya, perlu adanya kerjasama semua pihak untuk mensosialisasikan juga memberikan penyadaran bahwa itulah sebuah risiko berada di perbatasan hutan untuk berdampingan dengan kawanan gajah.

"Kita harus berdampingan karena di dalam hutan makanan gajah kurang sehingga mereka keluar, karena satu ekor gajah kebutuhan makannya sangat besar yaitu 10 persen dari berat badannya dalam sehari," katanya.

Maka ini ada upaya dan perencanaan jangka panjang dari semua pihak dan bantuan dari dinas kehutanan sendiri itu hanya kegiatan patroli yang jumlahnya terbatas.

Namun yang paling penting hal ini juga dikhawatirkan ada level kejenuhan dari masyarakat untuk menangani ini yang akan berakibat keselamatan satwanya, yang nantinya kelestarian satwa nanti akan terganggu.

"Karena ini pernah kita alami juga dulu. Saya secara pribadi tetap menghawatirkan itu, tapi tetap tidak ada solusi tunggal saya kira," ungkapnya.

Sementara Pratin Suka Marga, Suoh, Lampung Barat, Ahim Abdiani menyampaikan, kondisi saat ini dilapangan memang kehadiran Kelompok Bunga ini bukan lagi gajah dengan manusia tapi sudah manusia dengan manusia yang konflik.

"Kendala satgas yang ada di pekon, alat yang rusak dan bagaianya. Karena bantuannya sendiri sebatas didukung dana desa, seperti alat-alat yang sekarang sudah usang. Tapi mereka tim Satgas tetap berinisiatf untuk mengembalikan kawanan gajah ke habitatnya," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : Akses Jalan Warga Ditembok, Rumah Terancam Banjir

Editor :

Berita Lainnya

-->