TWNC Siapkan Hadiah Bagi Penemu Pelaku Pencemaran Teluk Lampung

Akibat limbah gumpalan minyak hitam menyerupai aspal, beberapa biota laut mati. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) menjanjikan hadiah bagi siapa yang dengan cepat bisa menemukan pelaku pencemaran perairan teluk Lampung.
Ihwal tersebut disampaikan oleh perwakilan TWNC William saat dikonfirmasi Kupas Tuntas melalui pesan WhatsApp, Kamis (23/9).
Baca juga : Kerugian Akibat Pencemaran Limbah di Pesisir Laut Lampung Terus Diinventarisasi
Sebab dikatakan William, pihaknya sangat konsen terhadap pencemaran perairan Lampung dari limbah gumpalan minyak hitam menyerupai aspal, dan berharap kasus ini bisa segera diusut.
"Bukan mengejar sayembara nya, kalau tiga bulan baru ketemu (pelakunya) terus masih dibilang sayembara ya sudah tidak bisa. Tak mungkin kita tunggu mati semua biota laut nya. Seminggu ke usut ya bagus berarti prestasi memang layak dikasih apresiasi," ujar William.
Ia menyebut, suatu hadiah bisa diberikan jika informasi tentang pelaku bisa dipastikan validitasnya dan bisa dipertanggungjawabkan oleh pihak yang menemukan.
Namun dirinya belum mau terbuka saat ditanya berupa apa hadiah yang akan diberikan TWNC kepada pihak penemu pelaku pencemaran laut.
"Bisa dibicarakan (hadiahnya). Tentu sepadan pastinya kalau valid dan bisa dipertanggungjawabkan," sebut William.
Diketahui, perairan wilayah konservasi alam di Tambling, Kabupaten Pesisir Barat ikut terdampak dari pencemaran limbah tersebut. Bahkan banyak biota laut yang turut terancam kehidupannya.
Staf Konservasi TWNC, Guntur Wibawa Mukti mengungkapkan, cakupan pencemaran itu sudah meluas diperkirakan sampai 20 kilometer di wilayah TWNC khususnya di pantai bagian selatan.
Baca juga : Proses Pemeriksaan Limbah Cemari Laut Lampung Diserahkan ke Pusat
Guntur mengungkapkan, setidaknya ditemukan ada beberapa biota laut yang mati seperti lobster sebanyak dua ekor, satu burung camar, dua penyu yang lemas.
"Kita masih menganalisis matinya itu terdampak dari limbah atau bukan, cuma ada beberapa indikasi, kemarin kita temukan ada burung camar yang mati, ternyata ada bintik-bintik hitam di lambungnya. Beberapa penyu juga ditemukan lemas, cuma langsung kita pindahkan ke perairan yang tidak tercemar. Ketika kondisinya sudah segar baru kita lepas liarkan lagi ke alam," jelasnya.
Hingga kini pihaknya masih berupaya membersihkan bibir pantai yang mudah terjangkau dari cemaran limbah. Menurutnya, saat ini keberadaan limbah hitam tersebut sudah jauh berkurang di tengah pantai, namun masih menumpuk di daratan.
"Kita masih mencari tahu siapa sih pelaku yang sengaja maupun tidak sengaja melakukan pencemaran. Cuma belum ada titik terang sejauh ini. Karena setiap yang merusak lingkungan itu sama saja membunuh kehidupan," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : HABITAT HEWAN LAUT RUSAK AKIBAT LIMBAH, IKAN DAN PENYU MATI
Berita Lainnya
-
Bulan Terakhir Pemutihan Pajak, Bapenda Lampung: Masyarakat Minta Diperpanjang
Selasa, 01 Juli 2025 -
1.100 Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Diwisuda, Abdul Aziz Raih Summa Cum Laude
Selasa, 01 Juli 2025 -
Realisasi APBD 2024 Capai 83 Persen, Pemkot Bandar Lampung Akui PAD Masih Jadi PR
Selasa, 01 Juli 2025 -
Komisi II DPRD Lampung Desak Pemerintah Pusat Tinjau Ulang Aturan Penyerapan Jagung
Selasa, 01 Juli 2025