• Rabu, 02 Juli 2025

Harga Pakan Melonjak Naik, Peternak Ayam Petelur Sambangi Pemprov Lampung

Jumat, 24 September 2021 - 09.23 WIB
244

Suasana audensi para peternak di ruang Posko Covid-19 pemerintah Provinsi Lampung, Jumat (24/9/2021). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kelompok Ternak Ayam Petelur (KETAT) Sejahtera Mandiri di Lampung menyambangi kantor pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat, guna meminta kebijakan diantaranya atas tingginya harga pakan ternak. Jumat (24/9/2021).

Para peternak ditemui oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto di ruang Posko Covid-19 Provinsi setempat.

Dalam pertemuan itu, Koordinator KETAT Sejahtera Mandiri, Yuce Hengki Sadok mengatakan, sudah sekitar 2 bulan ini harga pakan ayam melejit bahkan dalam satu bulan ini saja bisa naik sampai lima kali dan tidak turun-turun.

"Sedangkan harga telur ini menjadi deklarasi bukan naik dia malah turun. Sehingga bagaimana kita bisa bertahan di dalam keadaan, pakan yang tinggi harga telur yang tidak stabil turun bahkan sampai saat ini diangkat Rp 17.000 itu di pasar apa lagi kalau di kandangnya," ungkap Dia.

Oleh karenanya, bagaimana peternak bisa bersaing dan bertahan di situasi pandemi Covid-19 ini kalau harga pakan di Pabrikan berkisar Rp 345.000 sampai Rp. 360.000 per sak.

"Sementara kami peternak kecil tidak mampu menjual telur di karenakan kalah harga dari tengkulak-tengkulak yang mendapat harga diskon Rp 1.500 2.500 dari peternak-peternak besar," katanya.

Belum lagi lanjutnya, saat ini musim hujan itu banyak yang mati yang tentunya mengalami suatu kerugian lebih besar lagi. Oleh karenanya sebanyak juga dari teman-teman sudah ada yang sudah tutup usahanya.

"Maka kita harapkan pertemuan ini pemprov untuk bisa stabilkan harga pakan dan harga telur, sehingga ada standar harganya. Sehingga kami pun bisa menjangkau sebagai peternak kecil," jelasnya.

Setiap harinya terang Dia, Peternak merugi Rp 4000 sampai Rp 5000 per kg. Sementara modal pinjaman Bank tidak terbayarkan.

"Dengan kondisi sekarang ini peternak ayam petelur tidak bisa menjadi penopang hidup keluarga. Maka kita minta Pemprov memberikan bantuan dan stimulus karena selama ini kita tidak pernah mendapatkan bantuan baik dari pemprov maupun pusat," terangnya. (*)

Editor :