• Rabu, 02 Juli 2025

BMKG Ingatkan 7 Daerah di Lampung Agar Waspada Badai La Nina

Selasa, 16 November 2021 - 16.23 WIB
508

Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung, Rudi Harianto mengatakan, Provinsi Lampung masuk salah satu daerah di Indonesia yang terkena dampak dari kedatangan Badai La Nina.

Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan pemerintah untuk siap menghadapi kemungkinan terburuknya. Terlebih yang harus waspada yakni ada 7 kabupaten/kota yakni Lampung Barat, Pesisir Barat, Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Bandar Lampung dan Tanggamus.

Badai La Nina sendiri adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi.

Saat ini nilai Anomoli data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian Tengah dan Timur telah melewati ambang batas yakni sebesar -0,61 pada Dasarian Oktober 2021.

"Secara umum ada tujuh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung yang diharuskan waspada terhadap kedatangan Badai La Nina, karena tergolong rawan bencana yang terkena dampak dari musim penghujan," kata Rudi, Selasa (16/11/2021).

Menurutnya, kondisi La Nina masih lemah sehingga potensi untuk penambahan curah hujan nya belum begitu dirasakan.

Namun, prakiraan musim di wilayah Lampung sudah memasuki musim penghujan, sehingga hampir seluruh wilayah sudah mulai berpotensi terjadi curah hujan yang agak banyak dibandingkan sebelumnya.

"Kalau wilayah Lampung yang secara historis pernah terjadi atau terdampak dengan bencana hidrometeorologi seperti banjir genangan, banjir bandang, tanah longsor, wilayah-wilayah yang cenderung perbukitan, seperti Tanggamus, Pesisir Barat, dan Waykanan," ungkapnya.

Sementara lanjutnya, Wilayah yang berpotensi terjadi Banjir yaitu, Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah dan Pesawaran.

Pihaknya juga memprediksi, pada Desember 2021 nanti intensitas turun curah hujan akan sedang dan lebat dibandingkan bulan sebelumnya. Lalu puncak musim penghujan diperkirakan terjadi di Januari dan Februari 2022. 

Sehingga jelasnya karena curah hujan yang disertai angin kencang, maka pemerintah daerah di imbau agar pemangkasan pohon-pohon yang memang dirasakan membahayakan masyarakat sekitar.

"Atas hasil monitoring ini, kita juga mengimbau kepada masyarakat agar siap siaga, gotong royong membersihkan drainase. Terus pada pemerintah daerah juga agar segera mendata atau melakukan normalisasi sungai-sungai yang memang dirasa itu saluran primer," tandasnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto menyampaikan, untuk menghadapi La Nina pihaknya telah meminta dinas terkait untuk saling bersinergi

"Kita punya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perairan dan BPBD. Nah itu nanti mereka bersinergi. Kemudian di tahun 2022 pada sektor pertanian dalam mengejar Indeks Pertanaman (IP) itu ada program nya dinas nya masing-masing," ujar Fahrizal. (*)


Video KUPAS TV : DILANDA HUJAN DERAS, RUMAH DI KEMILING HANCUR TERTIMPA MATERIAL LONGSOR