• Kamis, 01 Mei 2025

Soal Dana Hibah Koni Lampung, Kejati Periksa Frans Nurseto

Rabu, 17 November 2021 - 18.29 WIB
288

Wakil ketua II Bidang Teknis KONI Lampung dan juga Ketua Satgas KONI, Frans Nurseto saat dimintai keterangan.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung -  Wakil ketua II Bidang Teknis KONI Lampung dan juga Ketua Satgas KONI, Frans Nurseto diperiksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung selama 7 jam , Rabu (17/11/2021). 

Frans Nurseto diperiksa terkait soal dugaan kasus penyelewengan dana hibah KONI Lampung yang diperuntukkan untuk PON Papua XX Tahun 2021.

"Saya tadi datang dari jam 10 terus istirahat sekitar jam 12 dan jam 3 istrahat lagi, Kalau berapa pertanyaan itu ya hanya ngobrol dan mengalir begitu aja," jelasnya.  

Lanjutnya, dalam pemeriksaan kali ini ia menjelaskan terkait teknis dari suatu kegiatan seperti cabang-cabang olahraga.

"Jadi saya jelaskan dibidang teknis kegiatannya, Bahwa seperti menjelaskan cabang olahraga ini ada cabang khusus dan Cabang andalan," jelasnya. 

Ia mengungkapkan, dalam pemeriksaan juga dibahas terkait pembinaan terhadap para atlet serta prestasi yang harus diraih oleh atlet.

"Kenapa ada atlet khusus, karena dia lebih dari 20 orang. Kenapa terjadi perbedaan gaji, karena anggaran setiap atlit berbeda. Targetnya dari hasil PON dan kejurnas," ungkap Frans. 

Ia menuturkan dalam pemeriksaan tidak membahas terkait anggaran secara spesifik "Saya optimis pada anggaran di bidang saya Tidak ada penyelewengan anggaran dan dibidang KONI juga," terangnya. 

Ia mengatakan jika kali ini hanya ia sendiri yang diperiksa oleh pihak Kejati, pasalnya hampir semua pengurus KONi sudah diperiksa oleh.

"Saat ini hanya saya yang diperiksa, Kayaknya semua sudah diperiksa. Saya terkahir diperiksa, mungkin karena saya pamungkasnya ya," ungkap Frans. 

Kasipensum Kejati Lampung, I Made Agus Putra membenarkan terkait pemeriksaan tersebut. "Benar, hari ini ada pemeriksaan terkait KONI, namun saya belum tau itu Frans atau bukan. Namun sampai saat ini sudah ada sekitar 30 saksi yang sudah diperiksa," katanya. 

Disinggung terkait peran dari saksi kali ini, Made sapaan akrabnya tak mengetahui secara pasti. "Kalau itu saya kurang tau, dan untuk yang diperiksa seharusnya  ada beberapa, sekitar 3 atau 4 orang," jelasnya. (*)

Editor :