• Rabu, 24 April 2024

Tiga Bulan Menjabat Kapolres Tanggamus, AKBP Satya Widhy Apresiasi Sinergitas TNI-Polri-Pemkab

Kamis, 25 November 2021 - 21.11 WIB
360

Kapolres Tanggamus, AKBP Satya Widhy Widharyadi. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Baru tiga bulan lebih menjabat, Kapolres Tanggamus Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Satya Widhy Widharyadi mengapresiasi hubungan sinergitas antara TNI - Polri - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus yang terjalin cukup baik.

Perwira Menengah Polri suami dari Fitri dan dikaruniai dua orang anak, Pasha (kelas X SMA) dan Agnia (kelas VI SD) tersebut resmi mendapat amanah menjadi Kapolres Tanggamus setelah menerima estafet kepemimpinan dari AKBP Oni Prasetya pada tanggal 12 Agustus 2021 lalu.

"Jika ada persoalan, semisal stok vaksin kosong, segera koordinasi, sehingga mendapat dropping vaksin. Disini terlihat sekali sinergitas nya," kata AKBP Satya Widhy Widharyadi, saat bincang santai bersama Kupas Tuntas Grup Biro Tanggamus, di ruang kerja Kapolres, Kamis (25/11/2021).

Disinggung soal kondisi Kamtibmas di Kabupaten Tanggamus, mantan Kasubbag Gakplin Provos Div Propam Polri itu menjelaskan jika kejahatan konvensional mendominasi kasus yang terjadi di wilayah hukum Polres Tanggamus.

Kasus kejahatan konvensional tersebut seperti pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas), Curanmor, penipuan dan penggelapan.

"Sejalan dengan itu, kami juga terus berupaya melakukan ungkap kasus. Alhamdulillah sudah 75 persen (ungkap kasus) terselesaikan," kata Satya.


AKBP Satya Widhy Widharyadi yang pernah menjabat Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jawa Barat ini meyakinkan, pihaknya akan terus berupaya menyelesaikan ungkap kasus yang ada, termasuk kasus pembunuhan Dedi alias Aceng (30), warga Pekon Kerta, Kecamatan Kotaagung Timur yang ditemukan tewas dengan tiga luka di dalam kamarnya pada 19 Januari 2021 lalu yang belum juga terungkap.

Menurut Satya, pengungkapan kasus pembunuhan ini butuh kehati-hatian, karena tidak ada yang melihat langsung, dan saksi-saksi yang dimintai keterangan tidak bisa menunjukkan siapa pelakunya.

"Perlu kehati-hatian, lebih baik kita mengumpulkan dulu bukti-bukti, barang bukti dan saksi-saksi yang melihat," kata mantan Wakapolresta Bogor Kota ini.

Untuk itu tambah Satya, Polres Tanggamus bekerjasama dengan Tim Forensik untuk mengungkap kasus kematian ini.

"Hasil dari laboratorium forensik akan DNA, darah yang berceceran, termasuk di kuku korban barangkali ada kulit pelaku, tapi tidak ditemukan petunjuk," terangnya.

"Tetapi tidak ada kejahatan yang sempurna. Tinggal tunggu waktu saja. Kapan-kapan akan terungkap," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : MELINDUNGI MASYARAKAT DARI MEDIA MASSA TANPA VERIFIKASI