Pengamat Sebut Rencana Pemutihan Pajak di Lampung Sebagai Langkah Tingkatkan PAD

Foto : Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Lampung, Eko Budi Sulitio, mengatakan jika rencana pemutihan pajak kendaraan bermotor yang akan digelar Pemprov Lampung pada tahun 2022 mendatang merupakan upaya dalam meningkatkan PAD.
Menurutnya, pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan memiliki kewenangan dalam menggali sumber pendapatan daerah yang salahsatunya berasal dari pajak kendaraan bermotor.
"Pemerintah daerah memang harus kreatif dalam menggali sumber pendapatan. Salah satu sumber pendapatan daerah yang besar berasal dari pajak kendaraan bermotor," kata dia saat dimintai keterangan, Senin (27/12/2021).
Menurutnya, saat ini masih banyak dijumpai kendaraan yang melintas bahkan kendaraan milik masyarakat Lampung yang berplat luar daerah. Hal tersebut dinilai merugikan karena tidak menyumbang pajak ke pemerintah daerah.
"Dalam jangka pendek memang pemerintah daerah akan mengalami pengurangan pemasukan namun dalam jangka panjang pasti akan meningkat berkali lipat. Maka menjadi tepat jika dalam rangka meningkatkan PAD pemerintah daerah melaksanakan pemutihan," katanya lagi.
Ia melanjutkan, selain melakukan pemutihan pajak kendaraan maka pemerintah daerah dalam hal ini Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) harus melakukan terobosan agar masyarakat rutin dalam membayar pajak.
"Dispenda harus lebih kreatif lagi dalam memudahkan masyarakat dalam membayar pajak. Salah satunya bisa membayar melalui sistem online. Sehingga masyarakat bisa lebih mudah dan tidak perlu antri," katanya lagi.
Rencana progam pemutihan pajak kendaraan bermotor tersebut disambut baik oleh Nilam Sari (25). Masyarakat Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung tersebut mengaku jika kendaraan roa duanya sudah mati pajak sejak tiga tahun yang lalu.
"Ya senang kalau misal beneran mau ada pemutihan pajak lagi. Karena tahun 2021 kemarin waktu ada pemutihan belum sempet ikut. Semoga tahun depan bisa ikut lagi progam pemutihan," katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Wiyadi Ajak Warga Kemiling Teguhkan Pancasila di Tengah Derasnya Arus Globalisasi
Kamis, 10 Juli 2025 -
17 Desa di Lampung Masuk Kategori Sangat Tertinggal
Kamis, 10 Juli 2025 -
Tarif Impor AS 32 Persen Ancam Ekspor RI, Kadin Lampung: Saatnya Indonesia Ambil Alih Rantai Pasok Dunia
Kamis, 10 Juli 2025 -
Jalan Kedua Menuju Ijazah: Pendaftaran Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C Masih Dibuka Hingga Akhir Juli 2025
Kamis, 10 Juli 2025
- Penulis : Siti Khoiriah
- Editor :
Berita Lainnya
-
Kamis, 10 Juli 2025
Wiyadi Ajak Warga Kemiling Teguhkan Pancasila di Tengah Derasnya Arus Globalisasi
-
Kamis, 10 Juli 2025
17 Desa di Lampung Masuk Kategori Sangat Tertinggal
-
Kamis, 10 Juli 2025
Tarif Impor AS 32 Persen Ancam Ekspor RI, Kadin Lampung: Saatnya Indonesia Ambil Alih Rantai Pasok Dunia
-
Kamis, 10 Juli 2025
Jalan Kedua Menuju Ijazah: Pendaftaran Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C Masih Dibuka Hingga Akhir Juli 2025