• Jumat, 11 Juli 2025

Harga Telur Naik, Begini Penjelasan Kelompok Ternak Ayam Petelur

Selasa, 28 Desember 2021 - 21.06 WIB
464

Foto : Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Kelompok Ternak Ayam Petelur (KETAT) Sejahtera Mandiri di Lampung, Subiyanto mengungkapkan, naiknya harga telur di pasaran karena memang selain harga pakan yang terus melambung, hal itu juga karena menghadapi Natal dan Tahun Baru 2022.

"Kita ketahui hampir 2 tahun lalu harga telur ayam di peternak di kisaran Rp17 ribu per Kg nya, dengan harga pakan yang terus naik maka ini tidak cukup untuk menutupi produksinya saja," ujarnya, Selasa (28/12/2021).

Maka lanjutnya, tidak heran banyak peternak yang menutup usahanya, sehingga otomatis mempengaruhi jumlah produksi telur ayam.

"Selain harga pakan, kenaikan telur ini juga disebabkan oleh permintaan tinggi di setiap hari raya natal dan tahun baru," ucapnya.

Namun Ia menjelaskan, kenaikan harga di tingkat peternak Rp 28 ribu baru satu minggu jelang Nataru ini, karena sebelumnya hanya di kisaran Rp 25 ribu.

Menurutnya, harga itu sudah disepakati secara nasional oleh Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia-Petelur Nasional (Pinsar-PN) pusat.

"Tapi setiap wilayah ada harganya disitu, dan untuk Lampung memang tertinggi kemarin Rp 28 ribu sehingga di pedagang di pasaran Rp 30 ribuan per kg nya," jelas Subiyanto.

Meski harga telur ayam di kandang Rp 28 ribu, tapi jualnya kalau sama pedagang pengepul itu ada potongan antara Rp500 sampai dengan Rp 1000 rupiah per Kg nya.

Sementara, Ketua PPN Provinsi Lampung, Jenny Soelistiani mengatakan,  untuk provinsi Lampung sendiri memproduksi telur ayam sebanyak 300 ton per hari. Sedangkan kebutuhan lokal masyarakat mencapai 200 ton per hari.

"Maka ini surplus 100 ton telur per harinya. Sehingga dijual kepada DKI Jakarta sebanyak 70 ton per hari, dan sisanya untuk daerah luar Lampung lainnya," ungkapnya. 

Kenaikan ini juga didorong oleh bantuan sosial (Bansos) melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilakukan serentak oleh pemerintah pusat. 

"Setelah kebutuhan massal terhadap telur untuk bansos nasional serta momen Nataru berakhir, maka kita khawatir harga telur akan anjlok lagi," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : WARGA SEGEL PEMBANGUNAN GEREJA DAN BERHENTIKAN MISA NATAL

Editor :