Omzet Jasa Travel Saat Muktamar NU Naik 30 Persen

Foto : Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Lampung mengatakan selama perhelatan Muktamar ke-34 NU pihaknya mengalami kenaikan omzet sebanyak 30 persen.
"Kalau untuk travel didalam kota kenaikannya ya lumayan lah, omzetnya kita bisa peroleh sekitar 30 persenan dari hari biasanya," ujar Ketua DPD ASITA Lampung Arizo Fasha, saat dimintai keterangan, Selasa (28/12/2021).
Menurutnya, sebelum muktamar perharinya dalam satu bus nya rata-rata memperoleh Rp5 juta, tapi saat muktamar bisa mendapatkan Rp6,5 juta sampai Rp7 juta.
"Tapi ini juga masih dibilang kecil perolehannya dengan acara sebesar itu. Kalau pemerintah bisa ngajak kita untuk kerjasama dalam persiapan muktamar kemarin," timpalnya.
Selain itu jelasnya, kalau untuk travel di luar kota tidak begitu signifikan kenaikannya, bahkan hampir sama saja seperti hari biasanya.
"Karena kebanyakan tamu maupun peserta Muktamar membawa mobil bus sendiri dan mobil pribadi, serta taksedikit yang naik pesawat," kata dia.
Namun demikian Ia juga berharap, agar pemerintah bisa lebih sering menjadi tuan rumah pada kegiatan tingkat nasional, hal ini juga untuk meningkatkan pendapatan semua sektor pelaku usaha.
"Ya karena kegiatan nasional otomatis meningkatkan pendapatan daerah, karena UKM pendapatanya meningkat," tutur dia.
Lebih lanjut pihaknya meminta, agar sebagai tuan rumah dikemas lebih baik lagi baik fasilitas umum dan transportasi umumnya.
"Jangan sekedar jadi tuan rumah tapi tidak siap. Ujung-ujungnya banyak fasilitas umum yang dadakan," ungkapnya.
Begitu juga dengan Hotel-hotel yang ada di Lampung, dengan kegiatan Muktamar itu bisa menambah pemasukan bagi perhotelan dimasa pandemi covid-19.
"Tapi adanya Muktamar itu memang berdampak secara ekonomi lah. Nah kalau secara pendapatan Hotel aga bingung memang kalkulasinya. Artinya pendapatan semua hotel-hotel disimulasinya saya masih belum punya data gambarannya berapa," kata Wakil Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung, Raban. (*)
Berita Lainnya
-
Wiyadi Ajak Warga Kemiling Teguhkan Pancasila di Tengah Derasnya Arus Globalisasi
Kamis, 10 Juli 2025 -
17 Desa di Lampung Masuk Kategori Sangat Tertinggal
Kamis, 10 Juli 2025 -
Tarif Impor AS 32 Persen Ancam Ekspor RI, Kadin Lampung: Saatnya Indonesia Ambil Alih Rantai Pasok Dunia
Kamis, 10 Juli 2025 -
Jalan Kedua Menuju Ijazah: Pendaftaran Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C Masih Dibuka Hingga Akhir Juli 2025
Kamis, 10 Juli 2025