Pengamat Transportasi Beberkan Penyebab Rusaknya JTTS

Pengamat Transportasi yang jugaKepala Pusat Riset dan Inovasi Infrastruktur Berkelanjutan (Purino Infran) Institut Teknologi Sumatera (ITERA), IB Ilham Malik. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengamat Transportasi yang juga Kepala Pusat Riset dan Inovasi Infrastruktur Berkelanjutan (Purino Infran) Institut Teknologi Sumatera (ITERA), IB Ilham Malik, memaparkan beberapa penyebab yang membuat jalan tol trans sumatera (JTTS) sering mengalami kerusakan.
Ia pun membeberkan beberapa faktor penyebab kerusakan tersebut, seperti adanya pergerakan tanah dasar, sehingga menyebabkan struktur di atasnya mengalami penurunan dan berdampak pada kerusakan.
Selanjutnya ialah tingginya jumlah kendaraan berat atau kendaraan over dimension over loading (ODOL) yang melintas, sehingga menyebabkan struktur jalan yang telah direncanakan mengalami kerusakan.
"Kemudian penyebab selanjutnya ialah adanya bencana alam seperti tanah longsor atau pun hujan deras yang dapat memengaruhi struktur tanah," kata Ilham, saat dimintai keterangan, Selasa (28/12/2021).
Ia melanjutkan, untuk dapat mengetahui apa yang menjadi penyebab kerusakan JTTS maka harus dilakukan penelusuran serta uji laboratorium, sehingga pengelolaan jalan tol dalam mengambil kebijakan.
"Apakah karena faktor struktur tanahnya atau karena struktur badan jalan atau karena ada bencana kita tidak bisa melakukan justifikasi. Apa penyebab utama kerusakan jalan yang ada di JTTS harus diuji oleh laboratorium," lanjutnya.
Menurutnya, setelah diketahui penyebab rusaknya jalan bebas hambatan tersebut maka pengelola jalan tol harus sesegera mungkin melakukan perbaikan agar pengguna jalan merasa aman dan nyaman saat melintas.
"Maka harus segera diambil langkah agar tidak menimbulkan bahaya bagi pengendara. Selain itu bagi truk yang ODOL maka harus ditertibkan karena sangat merugikan," terangnya.
Sementara itu, EVP of Corporate Secretary PT Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pemeliharaan dan perbaikan di 69 titik ruas jalan tol.
Ruas yang dilakukan pemeliharaan tersebut diantaranya KM 50 sampai dengan KM 59 ruas Bakauheni - Terbanggi Besar. Selanjutnya KM 147 sampai dengan KM 329 pada Ruas Terbanggi Besar- Pematang Panggang-Kayu Agung serta KM 23 sampai dengan 32 pada Ruas Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR_S).
Menurutnya, pemeliharaan JTTS sedikit berbeda jika dibandingkan dengan jalan tol lainnya. Hal tersebut lantaran JTTS dibangun diatas rawa bahkan lahan gambut, sehingga perlu penanganan ekstra dalam pemeliharaan jalannya agar lebih maksimal dan sesuai dengan pengerasan awal.
"Saat ini pemeliharaan dan perbaikan jalan di JTTS masih ditangani oleh kontraktor yang membangun. Kami berharap masyarakat juga dapat ikut memelihara jalan tol ini dengan disiplin dalam kecepatan berkendara dan memastikan bahwa tidak melintas dengan kendaraan yang ODOL," terangnya dalam keterangan tertulisnya.
Ia juga menyampaikan jika pada momen libur Nataru arus lalu lintas lalu lintas di jalan tol yang dikelola Hutama Karya khususnya di JTTS akan mengalami peningkatan mencapai 26,28 persen dan arus balik akan mengalami peningkatan hingga 34,73 persen pada tanggal 2 Januari 2022," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : MENENGOK WISATA KELUARGA DI TENGAH KOTA BANDAR LAMPUNG
Berita Lainnya
-
Wiyadi Ajak Warga Kemiling Teguhkan Pancasila di Tengah Derasnya Arus Globalisasi
Kamis, 10 Juli 2025 -
17 Desa di Lampung Masuk Kategori Sangat Tertinggal
Kamis, 10 Juli 2025 -
Tarif Impor AS 32 Persen Ancam Ekspor RI, Kadin Lampung: Saatnya Indonesia Ambil Alih Rantai Pasok Dunia
Kamis, 10 Juli 2025 -
Jalan Kedua Menuju Ijazah: Pendaftaran Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C Masih Dibuka Hingga Akhir Juli 2025
Kamis, 10 Juli 2025