Alokasi Pupuk Bersubsidi di Lampung Meningkat, Jadi 579,528 Ton

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Alokasi pupuk bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat ke Provinsi Lampung pada tahun 2022 sebanyak 579,528 ton. Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang menerima alokasi 543,707 ton.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, mengatakan jika selain alokasi pupuk yang bertambah untuk jumlah petani juga mengalami penambahan 50.488 orang sehingga totalnya menjadi 806.809 penerima.
"Dengan alokasi tersebut Lampung mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi terbesar kelima diluar pulau Jawa setelah Provinsi Sumatera Selatan. Kami juga sudah bertemu dengan distributor agar mereka berkomitmen untuk mencukupi kebutuhan pupuk di Lampung," kata Kusnardi saat dimintai keterangan, Rabu (12/1/2022).
Ia melanjutkan, alokasi pupuk bersubsidi tersebut terbagi menjadi enam jenis. Diantaranya pupuk Urea dengan alokasi 285,405 ton, SP-36 40,328 ton, ZA 21,434 ton, NPK 178,036 ton, Organik 25,470 ton dan Organik Cair 28,855 ton.
"Alokasi pupuk ini sudah dibagi berdasarkan luas lahan pertanian agar terjadi pemerataan dalam penyalurannya. Penyalurannya juga berdasarkan dari rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau E-RDKK yang diajukan oleh masing-masing daerah," ungkapnya lagi.
Menurut Kusnardi, tiap daerah mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi yang berbeda-beda. Untuk Kabupaten Lampung Barat menerima alokasi 30,118 ton, Tanggamus 23,847 ton, Lampung Selatan 61,652 ton, Lampung Timur 116,605 ton, Lampung Tengah 122,183 ton.
Selanjutnya Lampung Utara 47,473 ton, Way Kanan 48,395 ton, Tulang Bawang 25,84 ton, Pesawaran 19,080 ton, Pringsewu 38,513 ton, Mesuji 16,318 ton,
Tulangbawang Barat 17,401 ton, Pesisir Barat 9,406 ton, Bandar Lampung alokasi 385 ton dan Metro 2,310 ton.
Dikonfirmasi terpisah Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Sahlan Syukur, mengatakan jika adanya peningkatan petani sebagai penerima alokasi pupuk bersubsidi di Lampung salah satunya dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19.
"Seperti kita tahu saat ini kan dampak pandemi Covid-19 masih terasa. Sehingga tidak heran kalau jumlah petani penerima pupuk bersubsidi mengalami peningkatan karena memang mereka terdampak sehingga mengajukan diri untuk menerima bantuan pupuk dari pemerintah," kata dia.
Ia melanjutkan, dengan adanya peningkatan jumlah penerima pupuk bersubsidi tersebut diharapkan dapat tepat sasaran sesuai dengan kriteria dan dapat mendukung peningkatan produktivitas padi di Lampung.
"Harapannya ini dapat mendukung peningkatan produktivitas padi di Lampung. Lampung yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional harus tetap menjaga itu. Karena banyak daerah yang kita cukupi kebutuhan berasnya," kata dia.
Namun ia berharap pemerintah daerah bersama dengan distributor tetap menjaga keberadaan pupuk non subsidi. Sehingga pada saat musim tanam tidak lagi ditemukan petani yang mengeluh tidak mendapatkan pupuk. (*)
Video KUPAS TV : PULUHAN POHON TUMBANG TIMPA SD 4 METRO SELATAN
Berita Lainnya
-
Antusias! Ratusan Warga Serbu Pembagian Daging Kurban di Kantor DPD PDI Perjuangan Lampung
Jumat, 06 Juni 2025 -
PDI Perjuangan Lampung Kurban 25 Hewan, Sudin: Ini Wujud Gotong Royong dan Kepedulian Sosial
Jumat, 06 Juni 2025 -
PDI Perjuangan Lampung Bagikan 1.300 Paket Daging Kurban di Hari Raya Idul Adha
Jumat, 06 Juni 2025 -
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemprov Lampung Gelar Apel Bersama dan Aksi Bersih Sampah Plastik
Jumat, 06 Juni 2025