Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, mengatakan jika mulai hari ini, Kamis (27/1/2022) pihaknya akan menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).

Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan keterangan di depan awak media yang juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi milik Kementerian Perdagangan.

"Kewajiban pasokan ke dalam negeri berlaku wajib untuk seluruh produsen minyak goreng yang akan melakukan ekspor. Nantinya seluruh eksportir yang akan mengekspor wajib menyuplai minyak goreng ke dalam negeri sebesar 20 persen dari volume ekspor mereka masing-masing di tahun 2022," kata Lutfi.

Ia melanjutkan, kebutuhan minyak goreng nasional tahun ini adalah 5,7 juta kilo liter yang terdiri dari kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan industri. Untuk kebutuhan rumah tangga diperkirakan adalah sebesar 3,9 juta kilo liter.

Jumlah tersebut terdiri dari 1,2 juta kilo liter kemasan premium, 231 ribu kilo liter kemasan sederhana dan 2,4 juta kilo liter curah. Sedangkan untuk kebutuhan industri diperkirakan sebesar 1,8 juta kilo liter. 

"Per tanggal 1 Februari 2022, kami juga akan memberlakukan penetapan HET minyak goreng. Dimana untuk minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter," bebernya.

Menurutnya, selama masa transisi hingga 1 Februari mendatang maka kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter tetap berlaku dengan mempertimbangkan waktu kepada produsen dan pedagang dalam melakukan penyesuaian.

"Kepada produsen kami menginstruksikan untuk segera mempercepat penyaluran minyak goreng dan memastikan tidak terjadi kekosongan stok di tingkat pedagang dan pengecer. Dan kepada masyarakat jangan panik karena kami menjamin stok minyak goreng tetap tersedia," bebernya. (*)

Video KUPAS TV : BANTAH WALIKOTA SELINGKUH, HERMAN HN KASIH HADIAH 1 M BAGI YANG BISA BUKTIKAN