• Sabtu, 12 Juli 2025

PT PPI Pastikan 110 Ribu Liter Minyak Goreng Curah untuk Lampung Selesai Distribusi Selama Seminggu

Jumat, 25 Februari 2022 - 19.13 WIB
173

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT. PPI), memastikan jika bantuan 110 ribu liter minyak goreng curah dari Kementerian Perdagangan untuk Lampung akan selesai didistribusikan dalam waktu satu minggu.

"Insyaallah dalam minggu ini kami akan selesaikan penyaluran 110 ribu liter minyak goreng curah ke pasar dan beberapa daerah. Mulai dari kemarin sudah kami distribusikan," kata Branch Manager PT. PPI Cabang Lampung, Suyanto, saat dimintai keterangan, Jum'at (25/2/2022).

Ia melanjutkan, beberapa daerah yang sudah mendapatkan kiriman minyak goreng dari PT. PPI seperti Lampung Utara sebanyak 16 ribu liter. Bandar Lampung yang didistribusikan ke Pasar Cimeng 4 ribu liter dan Pasar Panjang 8 ribu liter.

"Lalu Lampung Timur dapat 12 ribu liter, hari ini juga kami salurkan ke Bandar Lampung yaitu Pasar Tugu 10 ribu liter dan Pasar Kangkung 4 ribu liter juga," tambahnya.

Selanjutnya, pada esok hari ini ia juga akan mendistribusikan ke tiga daerah yaitu Kabupaten Mesuji, Lampung Utara dan Lampung Tengah yang masing-masing mendapatkan 40 ribu liter. 

"Nanti di hari minggunya kita distribusi untuk daerah yang belum dapat. Kami targetkan di minggu ini selesai. Dan stok nya sendiri dipastikan aman," kata dia. 

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, mengungkapkan jika bantuan 110 ribu liter minyak goreng tersebut diberikan untuk pedagang bukan masyarakat. 

"Dari PT. PPI ini dijual Rp 10.500 per liter dan selanjutnya pedagang menjual dengan harga Rp11.500 per liter. Harus harga itu, tidak boleh lebih dari yang sudah ditentukan," katanya. 

Ia berharap dengan adanya bantuan dari PT. PPI tersebut masyarakat Lampung tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

"Minyak goreng curah ini kan sempat hilang dipasaran, sehingga para pelaku UMKM kesulitan dan beralih ke minyak kemasan. Padahal minyak kemasan untuk konsumsi rumah tangga," tutupnya. (*)