• Selasa, 16 April 2024

Rusia Makin Agresif, Ledakan Keras Terdengar di Dua Kota Besar Ukraina

Senin, 28 Februari 2022 - 10.52 WIB
158

Ilustrasi ledakan yang terjadi didua kota besr di Ukraina yaitu Kota Kiev dan Kharkiv, Senin (28/2/2022). Foto: Istimewa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Jakarta – Dalam serangan militer Rusia kepada Ukraina, kini terjadi kembali suara ledakan keras yang terdengar di dua kota besar di Ukraina. 

Dikutip dari CNN Indonesia, ledakan tersebut terjadi pada Senin, (28/2/2022) pagi waktu setempat seperti diberitakan Reuters, ledakan terjadi di Kota Kiev dan Kharkiv yang merupakan kota berpopulasi terbesar di Ukraina.

Sampai saat ini Rusia masih melancarkan serangannya terhadap Negara Ukraina, meskipun kedua negara tersebut telah menyepakati bahwa akan melakukan dialog di wilayah Belarusia, Senin, (28/2/2022).

Layanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Negara Ukraina mengatakan, beberapa jam sebelum terjadi ledakan, Kota Kiev telah diam. 

"Sebelum terjadi, Kiev telah diam," dalam sebuah pernyataan singkat di Telegram.

Berdasarkan informasi dari CNN, Ukraina bukan hanya mendapatkan serangan berupa ledakan, tapi konvoi militer Rusia dari citra satelit juga sampai saat ini masih bergerak.

Sebelumnya ,Presiden Rusia, Vladimir Putin meminta kepada para pertahanannya untuk tetap bersiaga melindungi negara mereka meskipun kedua negara tersebut akan melakukan dialog.

Sementara itu, dikutip dari IDN Times, Jerman akhirnya mengirimkan senjata untuk membantu Negara Ukraina dalam serangan Rusia, meskipun sebelumnya Jerman menerapkan kebijakan batasan ekspor senjata, Sabtu (26/2/2022).

Jerman sempat dikritik oleh negara Eropa termasuk Ukraina karena tidak mau membantu mengirimkan senjata ke Ukraina, melainkan hanya menawarkan bantuan helm militer yang akhirnya menjadi bahan ejekan negara lain.

Senjata yang dikirimkan Jerman kepada Ukraina kemungkinan menjadi alat pertahanan untuk mempertahankan Ibu Kota Kiev, dimana saat ini pasukan Rusia sedang menguasai kota tersebut.

Dilansir dari ABC News, Olaf Scholz mengatakan, situasi ini merupakan tugas negaranya dalam membantu Ukraina.

"Invasi Rusia ke Ukraina menandai adanya titik balik, dimana kejadian ini mengancam seluruh tatanan pascaperang kami, dan disituasi ini kita bertugas untuk membantu Ukraina dengan kemampuan terbaik kita dalam pertahanan diri dari serangan Vladimir Putin," ungkapnya. 

Jenis senjata yang akan dikirimkan ke Ukraina adalah 1000 senjata anti-tank dan pelontar granat. Selain itu juga Berlin mengirimkan 500 rudal permukaan ke udara kelas "Stringer" dari persediaan mereka sendiri.

Saat mengetahui pengumuman Kanselir Olaf Scholz terkait bantuan persenjataan kepada Ukraina, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengucapakan terimakasih atas bantuan senjata tersebut kepada negaranya.

"Lanjutkan Kanselir Olaf Scholz! Koalisi antiperang beraksi!" tegas Zelensky. (*)


Video KUPAS TV : BANDAR Narkoba SASAR IBU RUMAH TANGGA



Editor :