OJK Dorong Sektor Jasa Keuangan Aktif Lakukan Pembiayaan pada UMKM Lampung

Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto, saat memberikan penjelasan mengenai kinerja sektor jasa keuangan Triwulan IV Tahun 2021 secara daring, Selasa (1/3/2022). Foto : Sc/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mendorong
sektor jasa keuangan untuk lebih aktif melakukan pembiayaan kepada Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) yang diharapkan mampu mempercepat pemulihan perekonomian di
wilayah Provinsi Lampung.
Kepala OJK
Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan, kinerja Perbankan Industri Jasa
Keuangan khususnya di Provinsi Lampung, pada triwulan IV 2021 menunjukkan perkembangan
yang menggembirakan sehingga diharapkan mampu memulihkan
perekonomian.
"Total
Aset perbankan pada triwulan IV–2021 mengalami pertumbuhan positif jika
dibandingkan dengan triwulan IV–2020, yaitu meningkat sebesar Rp11,18 triliun
atau tumbuh sebesar 11,56 persen dari Rp96,73 triliun menjadi Rp107,91 triliun (yoy)," ujar Bambang,
saat memberikan penjelasan mengenai kinerja sektor jasa keuangan Triwulan IV
Tahun 2021 secara daring, Selasa (1/3/2022).
Bambang
menjelaskan, pada triwulan IV –2021, penyaluran kredit UMKM oleh sektor Perbankan tercatat
mengalami peningkatan share dari triwulan IV – 2020 dan triwulan sebelumnya masing-masing
sebesar 30,57 persen dan 30,98 persen dari total kredit menjadi 31,25 persen pada akhir tahun 2021.
"Secara
nominal, penyaluran kredit di sektor UMKM pada triwulan IV–2021 mengalami peningkatan
sebesar Rp1,61 triliun (7,71 persen) dari Rp20,89 triliun pada triwulan IV–2020 menjadi Rp22,50
triliun pada posisi
Triwulan IV –2021 (yoy)," ungkapnya.
Bambang menyampaikan,
pembiayaan kepada sektor UMKM juga dilakukan oleh lembaga pembiayaan non bank
yakni seperti PT. PNM, PT. Pegadaian (persero), Lembaga Keuangan Mikro, Fintech P2P Lending dan
Securities Crowd Funding yang memang memiliki segmentasi pasar utama kepada
sektor UMKM.
“Berbagai
upaya juga terus dilakukan OJK Lampung untuk mendukung pengembangan usaha
maupun pembiayaan kepada UMKM antara lain dengan mendorong penyaluran
pembiayaan secara digital baik melalui inisiasi masing-masing lembaga jasa
keuangan maupun melalui kolaborasi antara perbankan dengan Fintech P2P
Lending," jelasnya.
Selain itu,
memperluas akses UMKM terhadap sumber-sumber pembiayaan maupun akses pelatihan
pengembangan kapasitas usaha, antara lain melalui Forum Ekspor Lampung untuk pembiayaan
UMKM Ekspor, Kegiatan Bussiness Matching UMKM dengan Lembaga Jasa Keuangan,
dukungan terhadap program Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta monitoring dan
evaluasi penyaluran KUR.
"Penyaluran
kredit juga tumbuh sebesar Rp3,69 triliun atau 5,39 persen jika
dibandingkan dengan periode triwulan IV –2020 (yoy) dari Rp68,34 triliun menjadi Rp72,02 triliun," katanya.
“Permintaan
kredit yang meningkat didorong oleh peningkatan pemulihan dunia usaha dan dukungan
kebijakan-kebijakan dari pemerintah, OJK dan lembaga lain yang tergabung dalam Komite
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)” ujar Bambang.
Deputi
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Lampung, Aprianus John Risnad
mengatakan, untuk kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB), kinerja Perusahaan
Pembiayaan di Triwulan IV – 2021 secara year on year (yoy) dalam melakukan penyaluran
pembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar Rp 16 miliar atau 0,21 persen yaitu dari Rp 7,701 triliun pada triwulan IV –2020 menjadi Rp 7,717 triliun.
"Sementara
di industri asuransi, secara umum untuk total pendapatan premi asuransi
meningkat sebesar Rp 532 miliar atau 34,87 persen (yoy). Peningkatan terbesar didorong oleh
peningkatan pendapatan premi asuransi jiwa baik konvensional maupun syariah
yang masing-masing tumbuh sebesar 57,11 persen (yoy)," ujar Aprianus John.
Untuk
Lembaga Keuangan Mikro (LKM), penyaluran kredit atau pembiayaan LKM baik
konvensional maupun syariah tumbuh 2,22 persen atau naik sebesar Rp 429 juta, sedangkan penghimpunan dana
masyarakat tumbuh 24,96 persen atau naik Rp 2,03 miliar.
"Kemudian untuk dana pensiun, selama tahun 2021, jumlah aset dana pensiun di Provinsi Lampung meningkat sebesar Rp 9,47 miliar atau tumbuh 6,09 persen (yoy). Sejalan dengan peningkatan aset, investasi dana pensiun di Provinsi Lampung juga mengalami peningkatan sebesar Rp9,69 Miliar atau tumbuh 6,35 persen (yoy)," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : BANDAR Narkoba SASAR IBU RUMAH TANGGA
Berita Lainnya
-
Pedagang Kue Jadi Korban Begal Motor di Bandar Lampung, Pelaku Tembakkan Senjata ke Udara
Minggu, 13 Juli 2025 -
Kronologi dan Penyebab Tabrakan Beruntun di Depan RSUD Abdul Moeloek
Minggu, 13 Juli 2025 -
Tabrakan Beruntun Truk Tangki dan Sejumlah Mobil Terjadi di Depan RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung
Sabtu, 12 Juli 2025 -
Bandar Lampung Expo 2025 Resmi Dibuka, Ribuan Warga Padati Graha Mandala
Sabtu, 12 Juli 2025