Lagi, Limbah Hitam Menyerupai Oli Cemari Pantai Panjang, Nelayan Sulit Melaut

Tampak limbah hitam di pesisir pantai teluk harapan panjang selatan. Foto: Sigit/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Warga pesisir pantai di kampung Rawa Laut, Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang dikejutkan dengan adanya limbah hitam menyerupai oli yang mengotori daerah pemukiman, akibatnya nelayan tidak bisa melaut sejak beberapa hari terakhir.
Menurut pantauan Kupastuntas.co di lapangan, bibir pantai yang dipenuhi sampah jadi tampak hitam legam karena diselimuti cairan hitam menyerupai oli. Nelayan setempat menerangkan kejadian ini sudah terjadi sejak 3 hari yang lalu.
Menurut Muhlis (50) nelayan setempat, limbah ini pertama kali ditemukan pada hari Sabtu (5/3/2022) kemarin. Dirinya mengaku harus menyingkirkan kapal nya hampir ke tengah lautan karena limbah hitam itu mengotori badan dan kapal nya.
"Sudah beberapa hari ini tidak melaut saya, karena kalau saya paksakan melaut badan hitam semua, bersihinnya susah gak cukup pakai rinso, susah hilangnya," ujar Muhlis. saat ditemui kupastuntas.co, Selasa (8/3/2022).
Nelayan lainnya bernama Sutiyo (53) mengatakan, limbah hitam menyerupai oli itu paling tampak saat air laut pasang, karena akan terbawa air hingga ke tepi pantai.
"Pertama tidak terlalu banyak, kemudian semakin hari tambah banyak, pas siang hari saya menemukan limbah ini hitam sekali, kalau sekarang sudah tidak terlalu terlihat karena sedang surut," ujarnya.
Hal ini merupakan kedua kalinya nelayan setempat mendapat kiriman limbah dari tengah laut, setelah beberapa waktu yang lalu ada limbah hitam menyerupai aspal mencemari pantai tempat mereka menyandarkan kapal.
"Ini sudah dua kali, kalau dulu campur aspal, saya kurang tau persisnya darimana, tapi kalau melihat angin ya mungkin terbawa dari tengah laut," ujarnya.
Ketua RT setempat, Imam Suhari (47) mengatakan, dirinya diberitahu warga yang akan melaut kalau ada limbah hitam di laut.
"Awalnya ada penyu sama ikan pari minggir ke pantai, dari gerakannya sudah mabuk gitu, pas dicek ada cairan hitam ini," ujarnya.
Imam menerangkan, ini merupakan kedua kalinya wilayahnya mendapat kiriman limbah hitam. "Kalau dulu ada juga campur aspal, terus terbawa angin sampai pesisir ini," ujarnya.
Imam pun yakin bahwa asal muasal limbah hitam ini dari kapal yang ada di tengah laut, bukan kapal yang sedang bersandar di sekitar pantai.
"Ya, pasti dari tengah laut, karena kalau dari kapal yang disini tidak mungkin. Paling besok pagi kalau mau melihat secara jelas limbah hitamnya," jelasnya.
Imam menuturkan warganya yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan sangat dirugikan atas adanya kiriman limbah ini.
"Ya kan mereka nelayan, gak bisa melaut jadinya. Ketika mau menuruni kapal ya kena oli semua," terangnya.
Imam berharap, pihak-pihak terkait mengusut darimana datangnya limbah ini, karena Ia dan warganya sebagai pihak paling dirugikan tidak ingin insiden ini terjadi lagi.
"Saya minta pihak-pihak berwajib mencari jalan keluarnya lah, soalnya sejak ada limbah ini warga kita kan jadi tambah sulit," terang Imam. (*)
Video KUPAS TV : PETANI ALAMI KELUMPUHAN USAI MENENGGAK RACUN RUMPUT KETIKA LELAH BERKEBUN
Berita Lainnya
-
Jusuf Kalla Lantik Pengurus PMI Lampung: Siaga Bencana, Maksimal 5 Jam Harus Sudah di Lokasi
Senin, 23 Juni 2025 -
Program MBG di Bandar Lampung Sudah Jangkau Ribuan Siswa, Disdikbud: Harapannya Semua Bisa Terlayani
Senin, 23 Juni 2025 -
Program Makan Bergizi Gratis Masih Lamban, Deni Ribowo: Bukan Hanya Terjadi di Satu Daerah
Senin, 23 Juni 2025 -
Program Makan Bergizi Gratis di Lampung Dihentikan Selama Libur Sekolah
Senin, 23 Juni 2025