Harga Pakan Mahal, Pemprov Dorong Peternak Ayam Petelur Gabung Koperasi

Suasana audiensi antara Pemprov Lampung dengan Kelompok Ternak Ayam Petelur (Ketat) di ruang Abung gedung Balai Keratun, Kamis (10/3/2022). Foto:Ria/kupastuntas.co.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, mendorong para peternak ayam petelur yang ada didaerah setempat untuk tergabung didalam koperasi sehingga akan mempermudah untuk mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, saat menggelar audiensi bersama dengan Kelompok Ternak Ayam Petelur (Ketat) di ruang Abung gedung Balai Keratun, Kamis (10/3/2022).
"Kami juga dorongan para peternak ayam petelur ini dapat tergabung didalam koperasi. Hal ini dilakukan untuk permudah penyaluran KUR, kita dorong yang penting koperasi nya memenuhi syarat saja seperti dia legal dan terdaftar resmi," kata Kusnadi.
Menurutnya, dengan adanya bantuan KUR dari perbankan tersebut diharapkan akan membantu para peternak ditengah kenaikan harga pakan yang sering terjadi dan tidak hanya di Lampung namun terjadi secara nasional.
"Keluhan dari peternak terkait harga pakan yang meningkat tentu kondisinya tidak menguntungkan. Alhamdulillah ada kesepakatan bahwa kita harus bersatu dalam menghadapi permasalahan ini," terangnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya kerjasama antara pemerintah, peternak ayam petelur, petani jagung, hingga perusahaan pakan ternak tersebut dinilai akan mampu mengurangi biaya produksi dan menekan pengeluaran.
"Harga pakan terutama jagung menang tengah naik dan ini semua harus jadi satu antara petani jagung dan perusahaan pakan ternak. Ini ditujukan untuk mengurangi biaya produksi sehingga kenaikan pakan tidak terlalu berdampak," kata dia.
Ia juga mengungkapkan jika berdasarkan laporan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, saat ini harga telur didaerah setempat mencapai Rp22.5000 dan tertinggi di Indonesia.
Dikonfirmasi terpisah koordinator lapangan Ketat, Yuce Hengki Sadok, mengatakan jika harga pakan terus mengalami peningkatan dan saat ini harga pakan ternak mencapai Rp370 ribu per sak nya.
Menurut Yuce, harga pakan tersebut dinilai akan merugikan para peternak kecil dengan kapasitas 5000 ekor karena biaya pakan tidak mampu menutupi biaya produksi.
"Belum lagi jika kondisi kandang yang jauh dari tempat pembuatan pakan. Sehingga ini akan lebih meningkat biaya produksi. Pemerintah harus menstabilkan harga telur yang seimbang dengan harga pakan sehingga peternak kecil bisa berkontribusi," kata dia. (*)
Video KUPAS TV : Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Lamsel
Berita Lainnya
-
Miswan Rody Sayangkan Baleg DPR RI Tidak Kunjungi Perusahaan Singkong Berskala Besar
Selasa, 15 Juli 2025 -
Nekat Joget ‘Pacu Jalur’ di Atap Mobil Saat Konvoi di Tol Lampung, Pemuda Ini Ditilang Polisi
Selasa, 15 Juli 2025 -
Kelurahan Way Urang Jadi Titik Peluncuran Nasional Koperasi Merah Putih di Lampung
Selasa, 15 Juli 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Hapus Uang SPP dan Bagikan Seragam Gratis untuk Siswa Bina Lingkungan
Selasa, 15 Juli 2025