• Rabu, 17 September 2025

Kecewa Harga Pakan Naik, Peternak di Lampung Bagi-bagi Telur dan Ayam Gratis

Kamis, 10 Maret 2022 - 16.01 WIB
547

Kelompok Ternak Ayam Petelur (Ketat) Sejahtera Mandiri saat menggelar aksi unjuk rasa dan membagikan ayam dan telur secara gratis kepada masyarakat, Kamis (10/3/2022). Foto : Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kelompok Ternak Ayam Petelur (Ketat) Sejahtera Mandiri, mengggelar aksi unjuk rasa dengan membagikan ratusan ekor ayam dan ratusan kilogram telur secara gratis kepada masyarakat.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung di jalan Wolter Mongonsidi tepatnya di traffic light atau lampu lalu lintas lingkungan kantor Gubernur Lampung, Kamis (10/3/2022).

"Ayam yang kami bagikan gratis kepada masyarakat ada 100 ekor dan telurnya sendiri ada 300 kilogram. Ini sebagai bentuk kekecewaan kami kepada pemerintah karena harga pakan yang terus naik," kata Ketua Ketat Sejahtera Mandiri, Subiyanto, saat dimintai keterangan.

Baca juga : Harga Pakan Mahal, Pemprov Dorong Peternak Ayam Petelur Gabung Koperasi

Menurutnya, harga pakan ternak saat ini berada diangka Rp345 ribu hingga Rp370 ribu per sak. Sementara harga yang diinginkan oleh para peternak yakni dibawah Rp300 ribu per sak nya.

"Maka kami meminta agar pemerintah dapat memberikan solusi atau bantuan terutama kepada peternak ayam petelur dengan skala kecil atau dibawah 5.000 ekor agar mereka tetap bisa berkontribusi," kata dia. 

Sementara itu Marketing Manager PT. Japfa Comfeed, Ruslan Dwi Fahrudy, mengungkapkan jika saat ini perusahaan feedmill juga tengah mengalami kesulitan akibat dari tingginya harga bahan baku pakan. 

"Pakan ternak ini kan 50 persen jagung sementara sisanya untuk sumber protein seperti bungkil kedelai ini tidak dijual di Indonesia. Kami impor dari China dan India. Sementara saat ini harga tinggi karena mengikuti harga dunia," katanya.

Ia juga mengungkapkan jika pihaknya saat ini tengah kesulitan dalam mendapatkan bahan baku pakan ternak. Dimana proses pembelian hingga bahan baku tersebut sampai dan siap di produksi membutuhkan waktu hingga tiga bulan.

"Waktu perjalanan yang ditempuh untuk bahan bakunya sampai itu membutuhkan waktu hingga tiga bulan.  Ini sangat sulit. Kami ingin membantu untuk menekan biaya namun kami juga kesulitan dan tidak ada daya untuk menurunkan harga pakan," kata dia. (*)


Video KUPAS TV : PANTAI PANJANG TERCEMAR LIMBAH MIRIP OLI


Editor :