Gerombolan Gajah Liar Serbu Pemukiman Warga BNS Lambar, Pabrik Hingga Tanaman Rusak Parah

Tampak salah satu kawanan gajah liar yang memasuki pemukiman warga BNS Lampung Barat. Foto: Echa/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Lampung Barat - Belasan ekor gajah liar kelompok bunga dan jambul kembali
membuat resah masyarakat Bandar Negeri Suoh (BNS), pasalnya mereka kembali
masuk pemukiman dan merusak berbagai fasilitas warga.
Berdasarkan
informasi yang di himpun Kupastuntas.co kawanan gajah tersebut hingga hari ini
belum menjauh dari pemukiman, dan warga bersama TNBBS, WCS, Mahout dan Satgas
Konflik Gajah Pekon Gunungratu terus berupaya menggiring kawanan gajah tersebut
menuju hutan.
Sugeng
Hari Kinaryo Adi masyarakat setempat sekaligus anggota DPRD Lampung Barat
mengaku pihaknya bersama warga, petugas TNBBS, WCS dan satgas Konflik gajah
setempat hingga kini terus berupaya menggiring kawanan gajah agar menjauh dari
pemukiman.
"Kawanan
gajah yang sempat memasuki pemukiman tersebut menyebabkan pabrik penggilingan
padi milik warga rusak berat bahkan kawanan gajah sempat mengobrak-abrik padi
yang ada di dalam pabrik," ujarnya, Minggu (13/03/2022).
Selain
merusak pabrik beserta isinya kawanan gajah tersebut juga telah merusak tanaman
milik warga setempat, seperti pisang, pepaya serta tanaman lain. Hingga kini
kawanan gajah tersebut masih di khawatirkan akan kembali memasuki pemukiman,
oleh karena itu pihaknya hingga saat ini masih terus berjaga.
"Sebelumnya
kawanan gajah tersebut juga telah memasuki pemukiman namun berhasil kita giring
kembali ke hutan, namun hari ini kawanan gajah tersebut kembali muncul dan
masuk ke pemukiman warga yang menyebabkan warga khawatir," ungkapnya.
Petugas
gabungan setempat hingga kini terus melakukan blokade dan pemantauan agar
kawanan gajah tersebut tidak kembali masuk ke pemukiman, agar tidak menimbulkan
dampak yang lebih berat lagi yang dapat membahayakan dan merugikan masyarakat.
"Kendala
kita saat ini untuk menggiring kawanan gajah tersebut kembali ke hutan yaitu
masalah logistik kita yang terbatas alat yang di maksud berupa petasan, yang
memang selama ini menjadi alat yang ampuh untuk menggiring kawanan gajah masuk
ke hutan dan menjauh dari pemukiman,"
tambahnya.
Sehingga pihaknya berharap kepada pihak terkait untuk turut membantu menyediakan peralatan yang memang bisa digunakan untuk menggiring kawanan gajah menjauh dari pemukiman khususnya petasan untuk mengantisipasi masuknya kembali kawanan gajah ke pemukiman. (*)
Video KUPAS TV : PANTAI PANJANG TERCEMAR LIMBAH MIRIP OLI
Berita Lainnya
-
Pemkab Lambar Bangun Laboratorium Kesehatan Masyarakat Senilai Rp 13,5 Miliar
Kamis, 17 Juli 2025 -
Realisasi Dana Bagi Hasil Naik 100 Persen, Wabup Mad Hasnurin Minta Pemdes Aktif Genjot PAD
Kamis, 17 Juli 2025 -
Bupati Parosil Keluarkan Surat Edaran Larang PNS, TNI-Polri dan Warga Mampu Gunakan LPG 3 Kg
Rabu, 16 Juli 2025 -
Kerjakan Proyek 5 Miliar, Alamat Kantor CV Bukit Pesagi Diduga Fiktif
Rabu, 16 Juli 2025