• Kamis, 17 Juli 2025

Lampung Kerahkan 18 Ribu Kader Tangani Stunting

Rabu, 16 Maret 2022 - 18.48 WIB
97

Deputi Adpim BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso (memakai kain tapis), saat dimintai keterangan usai menghadiri acara rapat kerja daerah (Rakerda) BKKBN Provinsi Lampung yang berlangsung di Swiss-Belhotel, Rabu (16/3/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung mengerahkan 18 ribu kader yang terdiri dari Bidan, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan juga kader Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk melakukan penanganan stunting didaerah setempat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Adpim BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, saat dimintai keterangan usai menghadiri acara rapat kerja daerah (Rakerda) BKKBN Provinsi Lampung yang berlangsung di Swiss-Belhotel, Rabu (16/3/2022).

"Kita bentuk tim pendamping untuk penanganan stunting yang jumlahnya ada 18 ribu orang. Kader tersebut memiliki tugas memberikan penyuluhan, kemudian memfasilitasi agar mendapatkan fasilitas kesehatan dengan baik dan menjembatani terhadap program-program pembangunan keluarga," kata dia saat dimintai keterangan.

Ia melanjutkan, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021 angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27.7 persen menjadi 24,4 persen.

"Sementara angka stunting di Lampung tahun 2021 kemarin 18,5 persen sementara untuk ambang batas maksimal yang di tetapkan oleh WHO adalah 20 persen. Tahun ini Lampung sudah dibawah jadi termasuk rendah," terangnya.

Ia mengungkapkan jika terdapat beberapa strategi untuk terus menurunkan angka stunting di Lampung dengan menyasar sasaran prioritas seperti calon pengantin kemudian melakukan pengawalan kepada wanita hamil dan keluarga yang memiliki balita usia 2 tahun.

"Tiga kelompok sasaran tersebut sesungguhnya menjadi strategi yang sampai saat ini di akui akan mampu mencegah kelahiran balita stunting. Jika ini mampu dikerjakan maka optimis stunting di Lampung akan berada diangka 14 persen pada tahun 2024 mendatang," ucapnya.

Sementara itu Kepala BKKBN Provinsi Lampung, Rudy Budiman, mengatakan jika dalam penanganan stunting pihaknya terus melakukan pendataan untuk mengetahui siapa saja yang akan dilakukan penanganan.

"Penanganan stunting ini kita butuh data yang akurat untuk mengetahui siapa yang ditangani dan kehamilan juga harus di dasari mulai dari usia hamilnya dan juga kondisi ibunya," kata dia.

Ia mengungkapkan, dengan adanya kader yang terus disiagakan di setiap desa-desa maka diharapkan angka stunting di Lampung akan terus mengalami penurunan dengan target diangka 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

"Kita optimis jika angka stunting di Lampung akan terus mengalami penurunan. Ibu hamil juga langsung periksa ke bidan agar dilakukan pendampingan oleh tim yang ada dilapangan," tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : TNI ANGKATAN LAUT RENCANAKAN PANGKALAN UTAMA DI PESAWARAN LAMPUNG