Pengamat Minta Pemda Kendalikan Stok dan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadhan

Pengamat Ekonomi dari Universitas Bandar Lampung (UBL), Syahril Daud Foto: Doc/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengamat Ekonomi dari Universitas Bandar Lampung (UBL), Syahril Daud, meminta kepada pemerintah daerah untuk dapat mengendalikan stok dan juga harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan menjelang bulan puasa.
Menurutnya, kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) merupakan siklus ekonomi namun harus tetap dilakukan berbagai antisipasi.
Baca juga : Masyarakat Bandar Lampung Keluhkan Harga Baru Minyak Goreng
"Kenaikan harga ini karena meningkatnya permintaan masyarakat, penuhi semua kebutuhan bahan pokok masyarakat dengan tambah pasokan atau supply barang-barang sembako," kata dia saat dimintai keterangan, Minggu (20/3/2022).
Ia melanjutkan, pemerintah daerah juga diminta untuk dapat melakukan operasi pasar dengan harga subsidi sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat terutama yang pra sejahtera.
"Cek stok barang-barang atau sembako, terlebih yang ada di gudang Bulog dipastikan terpenuhi dan cukup sampai 1 hingga 2 bulan kedepan. Jangan sampai defisit," terangnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan jika Pemda harus melakukan pengawasan terhadap pergerakan harga pasar, stok, distributor, dan pelaku pasar, dengan melibatkan pihak penegak hukum.
Baca juga : Kebijakan HET Dicabut, Harga Minyak Goreng di Lambar Naik
Pengamat Ekonomi dari Universitas Lampung (Unila), Asrian Hendi Caya, mengungkapkan jika sebelum memasuki bulan puasa dan juga lebaran maka pemerintah daerah diminta untuk segera melakukan koordinasi bersama dengan instansi terkait untuk menghitung kebutuhan masyarakat setiap harinya.
"Kebutuhan masyarakat yang harus dihitung, setelah itu pemasok juga harus diminta untuk tetap berkomitmen menyediakan barang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," terangnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihani, mengatakan jika dalam mengantisipasi kenaikan harga pihaknya telah menyediakan informasi harga 24 komoditi bahan kebutuhan pokok.
Pemantauan dilakukan terhadap enam pasar utama yang ada di Bandar Lampung. Diantaranya Pasar Pasir Gintung, Pasar Kangkung, Pasar Panjang, Pasar Tamin, Pasar Way Halim dan Pasar Cimeng.
Baca juga : Jelang Ramadhan, Harga Telur di Metro Naik
"Tentunya rencana operasi pasar komoditi yang kemungkinan mengalami kenaikan akan diadakan sebanyak tiga kali oleh APBD. Dan ada juga pasar murah yang akan difasilitasi oleh APBN," katanya.
Sementara itu untuk perkembangan harga rata-rata bahan pangan pokok yang dilakukan di enam pasar pada, Jum'at (18/3/2022) hanya ada beberapa komidatas yang mengalami kenaikan.
Diantaranya seperti minyak goreng kemasan sederhana dari Rp18.917 mengalami kenaikan menjadi Rp21.083. Sementara untuk kemasan premium dari Rp21.083 menjadi Rp23.167 per liter.
Kenaikan juga terjadi pada cabai merah keriting dari Rp39.667 menjadi Rp41.333. Sedangkan untuk cabai merah besar dari Rp39.000 menjadi Rp40.167 per. Untuk cabai rawit hijau dari Rp43.833 menjadi Rp45.000 per kilogram. (*)
Berita Lainnya
-
Perputaran Uang di Bandar Lampung Expo 2025 Capai Rp2,1 Miliar
Sabtu, 19 Juli 2025 -
Rektor UIN Raden Intan Lampung Ajak Guru Profesional Laksanakan Trilogi Kerukunan Jilid II
Sabtu, 19 Juli 2025 -
Rektor UIN RIL Kukuhkan 298 Guru Profesional PPG PAI
Sabtu, 19 Juli 2025 -
Pemerhati Desak Audit Seluruh Pemegang HGU Skala Besar di Lampung, Tak Hanya SGC
Sabtu, 19 Juli 2025