• Sabtu, 20 April 2024

Harga Bahan Pokok Terus Melonjak Jelang Ramadhan, Apa Langkah Pemerintah Menanggapinya?

Senin, 21 Maret 2022 - 08.12 WIB
307

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar LampungHarga sejumlah bahan pokok di Provinsi Lampung terus melonjak. Jika tidak diantisipasi, harga-harga ini dikhawatirkan semakin tidak terkendali jelang bulan puasa.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Elvira Umihani, mengatakan pihaknya telah menyediakan informasi harga 24 komoditi.

Selain itu, Disperindag rutin memantau enam pasar utama di Bandar Lampung, yaitu Pasar Pasir Gintung, Pasar Kangkung, Pasar Panjang, Pasar Tamin, Pasar Way Halim dan Pasar Cimeng.

"Kita juga akan melaksanakan operasi pasar untuk menekan harga bahan pokok agar tidak semakin naik. Kita rencanakan operasi pasar sebanyak tiga kali melalui APBD. Ada juga pasar murah yang akan difasilitasi oleh APBN," kata Elvira, Minggu (20/3).

Ditambahkannya, untuk pasar murah subsidi melalui APBD kabupaten/kota akan diselenggarakan di 28 lokasi. Sedangkan nonsubsidi akan dilaksanakan di 43 lokasi.

Menurut Elvira, sejumlah komoditas telah mengalami kenaikan harga. Di antaranya, minyak goreng kemasan sederhana yang naik dari Rp18.917 per liter menjadi Rp21.083 per liter. Lalu minyak goreng kemasan premium dari Rp21.083 per liter menjadi Rp23.167 per liter.

“Kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah keriting dari Rp39.667 menjadi Rp41.333 per kilogram. Sedangkan cabai merah besar dari Rp39.000 menjadi Rp40.167 per kilogram. Untuk cabai rawit hijau dari Rp43.833 menjadi Rp45.000 per kilogram,” terang dia.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Lampung, Zimmi Skil, mengatakan stok bahan pokok saat ini tercukupi atau dalam kondisi aman.

"Di Bulog ada sebanyak 24.042 ton beras dan di Dinas Pertanian sebanyak  37.646 ton. Sedangkan tingkat kebutuhan di Lampung sebesar 58.341 ton beras/bulan. Tapi akan ada serapan lain, karena mau masuk musim panen,” kata Zimmi, Minggu (20/3).

Zimmi mengatakan, stok gula pasir juga aman dengan jumlah sebanyak 21.263 ton. Sedangkan kebutuhan hanya 6.476 ton/bulan. Ketersediaan tepung terigu sebanyak 7.783, yang terbagi dari Bulog dan perusahaan Fajar Lestari dengan kebutuhan per bulan sebanyak 6.835 ton.

Kemudian untuk bawang putih, stok sebanyak 12.222 ton dengan kebutuhan per bulan 1.893 ton. Disusul cabai merah besar sebanyak 1.710 ton dengan kebutuhan per bulan sebanyak 1.595 ton.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Bandar Lampung (UBL), Syahril Daud, meminta pemerintah mengendalikan stok dan harga kebutuhan pokok yang kerap naik jelang puasa.

Menurutnya, kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) merupakan siklus ekonomi. Meski demikian, pemerintah harus tetap melakukan antisipasi.

"Kenaikan harga ini dipicu karena meningkatnya permintaan masyarakat. Maka, penuhi semua kebutuhan bahan pokok masyarakat dengan tambah pasokan atau supply barang-barang sembako," kata Syahril, Minggu (20/3).

Ia juga meminta pemerintah daerah melakukan operasi pasar dengan harga subsidi. Sehingga bisa terjangkau masyarakat, terutama prasejahtera.

"Cek stok barang-barang atau sembako, terlebih yang ada di gudang Bulog dipastikan terpenuhi dan cukup sampai 1 hingga 2 bulan kedepan. Jangan sampai defisit," ujar dia.

Menurutnya, Pemda harus melakukan pengawasan terhadap pergerakan harga pasar, stok, distributor, dan pelaku pasar, dengan melibatkan aparat penegak hukum.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Lampung (Unila), Asrian Hendi Caya, menyarankan Pemda melakukan koordinasi bersama instansi terkait untuk menghitung kebutuhan bahan pokok masyarakat sebelum memasuki puasa dan lebaran.

"Kebutuhan masyarakat harus dihitung. Setelah itu, pemasok juga harus diminta berkomitmen menyediakan barang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar Asrian. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 21 Maret 2022 dengan judul “Harga Bahan Pokok Terus Melonjak”

Video KUPAS TV : BELASAN KIOS HANGUS TERBAKAR DI PASAR TEMPEL