• Selasa, 22 Juli 2025

Dinas Ketahanan Pangan Balam Sidak ke Sejumlah Agen dan Distributor Sembako Jelang Ramadhan, Ini Hasilnya

Selasa, 29 Maret 2022 - 16.06 WIB
207

Kabid Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung Elvina Lubsolia. Foto : Sigit/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tak terasa bulan suci ramadhan semakin dekat, umat muslim di seluruh dunia pun dengan sukacita menyambut kedatangan bulan penuh rahmat dan ampunan ini. Tak terkecuali umat muslim di Indonesia dan Lampung khususnya.

Bulan ramadhan adalah waktu dimana umat muslim diwajibkan berpuasa, namun justru di bulan ini tingkat daya beli dan konsumsi masyarakat meningkat.

Berkaca pada hal itu, Pemkot Bandar Lampung melalui dinas ketahanan pangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang penyimpanan, agen dan distributor sembilan bahan pokok (sembako), menjelang bulan ramadhan ini, tujuannya untuk mengontrol ketersediaan bahan pangan yang menjadi kebutuhan primer masyarakat.

Gudang, agen dan distributor yang didatangi diantaranya gudang grosir bawang merah di pasar Kangkung Teluk Betung. Toko Nanang grosir sembako di jalan KH. Agus Salim Kaliawi. Gudang distribusi daging di Jalan Pasir Gintung Durian Payung. Distributor sembako Hi. Suwondo di jalan Tamim, gudang bawang Kecamatan Rajabasa. CV Fajar Lestari Kelurahan Ketapang Panjang dan suplier daging sapi Hi. Alwi.

Kabid Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung Elvina Lubsolia mengatakan, hasil sidak dari semua gudang sembako hari ini adalah semua stok aman alias cukup hingga awal puasa nanti.

"Hasil sidak kita hari ini, untuk ketersediaan sembilan bahan pokok itu aman, seperti beras, jagung, kedelai, dan lain-lainnya itu aman untuk pasokan bulan puasa," kata Vivin begitu sapaan akrabnya.

Menurutnya, bawang merah, telur, daging unggas, stoknya cukup dan harga juga tidak terlalu naik drastis.

"Alhamduilllah sampai hari ini menjelang puasa stok aman dan distribusi lancar, belum ada kendala. Tapi gak tau nanti kalau sudah puasa, berdasarkan pantauan juga langsung dari pasar pasar  tradisional daya beli masyarakat masih terbilang normal tidak tampak adanya tren penurunan," katanya.

Ketika ditanya mengenai harga beberapa komoditi barang yang biasanya mengalami kenaikan, Vivin membeberkan ada kenaikan namun masih terbilang normal.

"Harga daging sapi masih stabil di angka Rp125 ribu-Rp130 ribu, bawang merah Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kilo," katanya.

Vivin pun menekankan, dirinya sebagai Kabid Ketersediaan Pangan tidak mengurusi masalah harga, hanya ketersediaan bahan pokok di pasaran saja yang menjadi concern bidangnya.

"Perlu saya garis bawahi, kami ini dari bidang ketersediaan, jadi kami dalam sidak kali ini tidak fokus ke harga, hanya ke stok ketersediaan dan kebutuhan, jadi soal harga kami tidak terlalu bertanya-tanya tadi," katanya mewanti-wanti.

Pihaknya pun tidak bisa menjamin kalau ketersediaan sembako akan selamanya aman di pasaran sampai pertengahan bulan puasa nanti, mengingat ketersediaan bahan komoditas sembako adalah suatu hal yang tak bisa diprediksi.

"Mendekati lebaran nanti bergejolak lagi biasanya stok dan harga-harga, maka kami tidak bisa menjamin sampai batas waktu tertentu, kami rencana turun 2 kali lagi, pertengahan puasa sama mendekati lebaran," katanya mengingatkan.

Berikut ini ketersediaan beberapa item bahan pokok hasil sidak hari ini: 

1. Stok gula = 28.920 dus

2. Daging sapi = 160 kg ( 2 ekor sapi/ hari) 

3. Daging ayam potong = 100 ekor / hari

4.  Bawang putih = 5 ton,  bawang merah = 16 ton

5. Cabe besar 100 kg

6. Cabe rawit merah 60 kg

7. Telur 1200 kg

8. Kedele =10 ton

9. Jagung = 70 kg

10. Beras = 2 ton.

Harga komoditi pangan rata-rata yang ada di level pedagang, yakni Beras Rp 11.000 , Tepung Terigu Rp 10.000,  Bawang merah brebes Rp.38.000, Bawang putih Rp 35.000, Cabe besar Rp 32.000, Cabe rawit merah /setan Rp 40.000, Daging sapi Rp 130.000, Daging ayam Rp 38.000, Telur ayam Rp 24.000, Gula pasir Rp14.000, Minyak goreng Rp 22.000

 Pasokan komoditi pangan pokok lancar dan peningkatan permintaan hanya terjadi pada komoditi gula, telur, dan tepung. Minyak subsidi sudah tidak ditemukan di pasar tradisional.

Kenaikan harga terjadi pada komoditi daging, tepung, gula pasir dan minyak goreng. 

Melalui kesempatan sidak ini pun tim Dinas ketahanan pangan menjalin komunikasi dan edukasi kepada pedagang dan pengunjung pasar tentang prokes serta menghimbau agar tidak mudah percaya isu kelangkaan dan jangan melakukan penimbunan sembako. (*)

Editor :