Peternak di Metro Diminta Waspada Penyakit PMK Hewan
Kupastuntas.co, Metro - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) meminta seluruh peternak di Bumi Sai Wawai dapat mewaspadai gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak peliharaannya.
Hal tersebut disampaikan Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno melalui Kasi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran, Putri Mustika, Senin (16/5/2022). Menurutnya, PMK dapat menyerang sejumlah ternak mulai dari kerbau hingga babi.
"PMK itu disebabkan oleh virus yang menyerang hewan ternak baik ruminansia maupun yang non ruminansia. Ini menyerang ternak seperti kerbau, sapi, kambing, domba, dan babi," kata dia.
Putri menjelaskan, gejala mendasar yang kerap menyerang ternak ialah demam mencapai tinggi 41 derajat celcius.
"Virus itu biasanya berinkubasi di dalam tubuh hewan ternak 1 sampai 14 hari, ditandai dengan tidak mau makan dan muncul leksi di bagian mulut serta kuku dan juga ada yang bergejala demam tinggi hingga 41 derajat celcius," ujarnya.
Menurutnya, Leksi merupakan luka lepuh seperti sariawan didalam rongga mulut, baik di lidah, gusi maupun bibir. PMK pernah mewabah di Indonesia pada era 80an hingga tahun 1986.
"Sudah pernah dialami Indonesia tetapi sudah bebas dari penyakit itu pada tahun 1986. PMK adalah penyakit yang sudah bebas sebenarnya di Indonesia 30 tahun yang lalu, dan sampai 2021 atau awal 2022 kemarin tidak ada kasus dan tidak ditemukan ada penyakit mulut dan kuku di Indonesia," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa, pihaknya hingga kini belum menerima laporan kasus PMK di Metro. Meskipun begitu, ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gejala PMK pada ternaknya.
"Belum ada laporan kasus hewan ternak mengalami PMK baik di Lampung maupun Di Kota Metro. Tapi ini harus kita waspadai terlebih perantara dari penyakit ini pertama dari kontak langsung hewan ke hewan, kedua dari perantara seperti manusia, peternak itu sendiri kemudian peralatan kandang, transportasi kandang atau makanan yang terkontaminasi," tambahnya.
Ia juga mengimbau para peternak untuk dapat melaporkan ke DKP3 Kota Metro jika menemukan gejala tersebut pada ternak peliharaannya.
"Kami juga mengimbau agar peternak dapat mengawasi hewan ternak dengan cermat, laporkan apabila ada hewan yang memiliki gejala tersebut. Apabila ada kasus harus segera kita tangani, karena penyebaran virus ini terbilang sangat cepat. Sampai saat ini belum ditemukan kasus penularan penyakit tersebut ke manusia," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Kepergok Curi Kotak Amal Masjid, Tiga Pelajar SD di Metro Didamaikan Polisi
Jumat, 26 April 2024 -
Petani di Yosodadi Metro Gagal Tanam, DPRD Harap Pemkot Beri Bantuan
Jumat, 26 April 2024 -
Konsumsi Sabu-Sabu, Tiga Warga Metro Utara Ditangkap Polisi
Jumat, 26 April 2024 -
Tujuh Perwira Polres Metro Berganti, Ada Kasat Hingga Kapolsek
Kamis, 25 April 2024
- Penulis : Arby Pratama
- Editor :
Berita Lainnya
-
Jumat, 26 April 2024
Kepergok Curi Kotak Amal Masjid, Tiga Pelajar SD di Metro Didamaikan Polisi
-
Jumat, 26 April 2024
Petani di Yosodadi Metro Gagal Tanam, DPRD Harap Pemkot Beri Bantuan
-
Jumat, 26 April 2024
Konsumsi Sabu-Sabu, Tiga Warga Metro Utara Ditangkap Polisi
-
Kamis, 25 April 2024
Tujuh Perwira Polres Metro Berganti, Ada Kasat Hingga Kapolsek