• Minggu, 29 Juni 2025

Angka Stunting di Lampung Ditargetkan Turun Jadi 15 Persen Tahun Ini

Selasa, 24 Mei 2022 - 16.17 WIB
185

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim didampingi Kadis Kesehatan Reihana saat dimintai keterangan, Selasa (24/5/2022). Foto:Ria/kupastuntas.co.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan untuk menekan angka stunting menjadi 15 persen ditahun 2022 ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, saat dimintai keterangan usai menghadiri kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2022 di Swissbel Hotel, Selasa (24/5/2022).

"Tahun lalu angka stunting kita 18,5 persen dan ini capaian yang bagus karena tahun 2018 kita berada diangka 26 persen. Tahun ini kita targetkan turun sampai angka 15 persen," katanya.

Menurutnya, dalam rangka menurunkan angka stunting tersebut diperlukan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Lampung beserta kabupaten/kota dan juga Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

"Dinas Perkim, PUPR, Dinas Kesehatan hingga Bapedda semua harus terlibat. Karena memang masih ditemukan warga yang buang air besar sembarangan. Ini perlu jadi perhatian karena berpengaruh terhadap kesehatan juga," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, mengungkapkan jika dalam penyelesaian stunting pihaknya lebih fokus terhadap kesehatan ibu di 1000 hari pertama kehidupan.

"Mulai dari ibunya sudah kita intervensi untuk gizinya. bahkan remaja yang sedang haid harus minum tablet tambah darah. karena hemoglobin yang rendah itu bisa membuat pendarahan," katanya.

Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya angka stunting seperti riwayat ibu hamil yang menderita berbagai penyakit seperti anemia, kurang TTD, malaria hingga kecacingan.

"Kemudian ada juga pola asuh dari dilahirkan hingga anak berusia 2 tahun maka harus inisiasi menyusu dini atau IMD ASI Eksklusif 0 sampai dengan 6 bulan serta pemberian MP-ASI setelah 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun," tutupnya. (*)

Editor :

Berita Lainnya

-->