Lampung Ekspor Rajungan Terbesar Ketiga, Sumbang Pendapatan Rp516 Miliar Lebih

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi membuka acara pameran foto dan diskusi perempuan nelayan rajungan di Hotel Sheraton, Bandar Lampung. Foto: Dok Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Provinsi Lampung mengekspor rajungan terbesar ketiga setelah Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Ekspor rajungan Lampung yang dikirim ke tiga negara, AS,
China, dan Vietnam, mencapai Rp516 miliar lebih.
Gubernur Lampung,
Arinal Djunaidi, mengatakan ekspor rajungan Provinsi Lampung pada tahun 2021
sebanyak 1.578 ton dengan nilai 36,91 juta dolar atau setara Rp516.803.798.193.
Jumlah tersebut
mengalami peningkatan 50,8 persen jika dibandingkan tahun 2020 sebesar 1.383
ton dengan nilai 23,83 juta dolar.
Menurut Arinal,
rajungan merupakan salah satu komoditas perikanan yang dapat diandalkan untuk
menopang mata pencaharian masyarakat di Provinsi Lampung, terutama di daerah
bagian timur.
"Perikanan
rajungan telah mendukung mata pencaharian lebih dari 4.000 nelayan, dan 1.000
orang yang mayoritas perempuan bekerja sebagai pemilah dan pengolah
rajungan," kata Arinal saat membuka acara pameran foto dan diskusi
perempuan nelayan rajungan di Hotel Sheraton, Bandar Lampung, Senin (23/5).
Arinal menjelaskan,
jumlah produksi rajungan dapat terus meningkat apabila para nelayan mampu
mengelola dengan baik, salah satunya menggunakan alat tangkap yang ramah
terhadap lingkungan.
"Daging rajungan
sangat digemari oleh semua pihak baik dalam negeri maupun luar negeri. Potensi
di daerah timur luar biasa karena sudah tersedia syarat dan daya dukung salah
satunya mangrove. Maka ini harus terus dijaga agar ekosistem rajungan tetap
terjaga," ujarnya.
Arinal melanjutkan,
Pemprov Lampung telah membentuk komite pengelolaan perikanan rajungan secara
berkelanjutan dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait di bawah
Koordinasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung.
"Tujuannya tidak
hanya berfokus pada aspek nelayan dan pengolahan saja. Namun juga
penyederhanaan dan pengembangan kapasitas perempuan untuk berperan aktif dalam
pengelolaan perikanan rajungan secara berkelanjutan," terangnya.
Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni, menambahkan terdapat tiga daerah di
Lampung yang menghasilkan rajungan yaitu Kabupaten Tulang Bawang, Lampung
Tengah dan Lampung Timur.
"Tujuan utama
ekspor rajungan Lampung ini ke Amerika Serikat, karena memang negara tersebut
yang sudah menjalin kerjasama dengan Indonesia. Ada juga pengiriman ke China
dan Vietnam namun jumlahnya tidak banyak," kata Liza.
Menurutnya, pada tahun
2021 yang lalu nilai ekspor komoditas rajungan menempati posisi kedua setelah
udang dengan nilai jual Rp327.586 per kilogram. Sementara untuk nilai jual
udang hanya sebesar Rp148.211 per kilogram.
"Lampung juga
menduduki posisi ketiga terbesar se-Indonesia setelah Jawa Tengah dan Jawa
Timur dengan menyumbang 12 persen terhadap ekspor rajungan secara nasional,”
bebernya.
Menurutnya, beberapa
pihak terkait mulai menaruh perhatian terhadap peran perempuan nelayan di
Provinsi Lampung yang memiliki peran penting dalam proses pasca panen rajungan.
"Kami juga terus mengedukasi masyarakat agar melakukan penangkapan dengan baik dan benar. Kami juga bekerjasama dengan Pol Air untuk melakukan pengawasan karena memang masih ditemukan nelayan dari luar Lampung yang ikut menangkap rajungan," imbuhnya. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa, 24 Mei 2022 dengan judul “Lampung Ekspor Rajungan Terbesar Ketiga”
Video KUPAS TV : Kesucian Bocah Direnggut Paman di Toilet Masjid
Berita Lainnya
-
Pj Gubernur Lampung Samsudin Gelar Walimatus Safar di Masjid Agung Al Hijrah
Sabtu, 24 Mei 2025 -
Mantan Pj Gubernur Lampung Samsudin Gelar Walimatus Safar di Masjid Agung Al Hijrah
Sabtu, 24 Mei 2025 -
Gaya Kepemimpinan ala Universitas Teknokrat Indonesia: Belajar dari Kesalahan dan Hargai Prestasi
Sabtu, 24 Mei 2025 -
Siswa SMKN 1 Banjar Agung Kunjungi Universitas Teknokrat, Antusias Ikuti Pengenalan Metaverse
Sabtu, 24 Mei 2025