• Minggu, 25 Mei 2025

Lampung Ekspor Rajungan Terbesar Ketiga, Sumbang Pendapatan Rp516 Miliar Lebih

Selasa, 24 Mei 2022 - 08.13 WIB
524

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi membuka acara pameran foto dan diskusi perempuan nelayan rajungan di Hotel Sheraton, Bandar Lampung. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung mengekspor rajungan terbesar ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ekspor rajungan Lampung yang dikirim ke tiga negara, AS, China, dan Vietnam, mencapai Rp516 miliar lebih.

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengatakan ekspor rajungan Provinsi Lampung pada tahun 2021 sebanyak 1.578 ton dengan nilai 36,91 juta dolar atau setara Rp516.803.798.193.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan 50,8 persen jika dibandingkan tahun 2020 sebesar 1.383 ton dengan nilai 23,83 juta dolar. 

Menurut Arinal, rajungan merupakan salah satu komoditas perikanan yang dapat diandalkan untuk menopang mata pencaharian masyarakat di Provinsi Lampung, terutama di daerah bagian timur.

"Perikanan rajungan telah mendukung mata pencaharian lebih dari 4.000 nelayan, dan 1.000 orang yang mayoritas perempuan bekerja sebagai pemilah dan pengolah rajungan," kata Arinal saat membuka acara pameran foto dan diskusi perempuan nelayan rajungan di Hotel Sheraton, Bandar Lampung, Senin (23/5).

Arinal menjelaskan, jumlah produksi rajungan dapat terus meningkat apabila para nelayan mampu mengelola dengan baik, salah satunya menggunakan alat tangkap yang ramah terhadap lingkungan.

"Daging rajungan sangat digemari oleh semua pihak baik dalam negeri maupun luar negeri. Potensi di daerah timur luar biasa karena sudah tersedia syarat dan daya dukung salah satunya mangrove. Maka ini harus terus dijaga agar ekosistem rajungan tetap terjaga," ujarnya.

Arinal melanjutkan, Pemprov Lampung telah membentuk komite pengelolaan perikanan rajungan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait di bawah Koordinasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung.

"Tujuannya tidak hanya berfokus pada aspek nelayan dan pengolahan saja. Namun juga penyederhanaan dan pengembangan kapasitas perempuan untuk berperan aktif dalam pengelolaan perikanan rajungan secara berkelanjutan," terangnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni, menambahkan terdapat tiga daerah di Lampung yang menghasilkan rajungan yaitu Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Tengah dan Lampung Timur.

"Tujuan utama ekspor rajungan Lampung ini ke Amerika Serikat, karena memang negara tersebut yang sudah menjalin kerjasama dengan Indonesia. Ada juga pengiriman ke China dan Vietnam namun jumlahnya tidak banyak," kata Liza.

Menurutnya, pada tahun 2021 yang lalu nilai ekspor komoditas rajungan menempati posisi kedua setelah udang dengan nilai jual Rp327.586 per kilogram. Sementara untuk nilai jual udang hanya sebesar Rp148.211 per kilogram.

"Lampung juga menduduki posisi ketiga terbesar se-Indonesia setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan menyumbang 12 persen terhadap ekspor rajungan secara nasional,” bebernya.

Menurutnya, beberapa pihak terkait mulai menaruh perhatian terhadap peran perempuan nelayan di Provinsi Lampung yang memiliki peran penting dalam proses pasca panen rajungan.

"Kami juga terus mengedukasi masyarakat agar melakukan penangkapan dengan baik dan benar. Kami juga bekerjasama dengan Pol Air untuk melakukan pengawasan karena memang masih ditemukan nelayan dari luar Lampung yang ikut menangkap rajungan," imbuhnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa, 24 Mei 2022 dengan judul “Lampung Ekspor Rajungan Terbesar Ketiga”

Video KUPAS TV : Kesucian Bocah Direnggut Paman di Toilet Masjid