• Jumat, 29 Maret 2024

Pemkot Metro Bakal Alokasikan Anggaran Penanganan PMK

Minggu, 03 Juli 2022 - 13.08 WIB
77

Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Metro Bangkit Haryo Utomo saat diwawancarai awak media. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro bakal mengalokasikan anggaran penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak di Metro. Pendanaan penanganan tersebut nantinya berasal dari pos anggaran biaya tidak terduga.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro Bangkit Haryo Utomo. Menurutnya, persoalan PMK harus ditangani dengan langkah percepatan vaksinasi.

"Untuk saat ini Pemkot Metro telah menerima 500 vaksin dari Pemerintah Provinsi Lampung. Vaksin tersebut juga telah direalisasikan di berbagai kecamatan. Nanti akan kita bantu dengan pos anggaran biaya tidak terduga untuk menutupi dan membantu penanganannya. Mudah-mudahan cukup," ucapnya kepada awak media, Minggu (3/7/2022).

Bangkit mengatakan, penanganan PMK juga tidak berbeda dengan penanganan pandemi Covid-19. Yang mana, setiap ternak terjangkit akan diisolasi.

“Ini untuk mempercepat penanganan dan mencegah penyebaran PMK. Sehingga ternak di daerah lain yang belum terjangkit tidak juga terserang PMK. Untuk penanganan PMK tidak berbeda dibandingkan dengan saat penanganan Covid-19. Seperti di isolasi, vaksinasi dan lain sebagainya," terangnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno menerangkan bahwa pihaknya telah menangani ratusan ternak lewat suntik vaksin.

"Sampai saat ini yang sudah disuntikkan pada ternak ada 200 dosis vaksin dari 500 dosis vaksin yang diterima dari provinsi. Sampai hari ini masih kita kejar untuk menyelesaikannya, ini supaya nantinya dapat tambahan vaksin lebih dari provinsi," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa di Metro masih banyak peternak yang belum teredukasi akan pentingnya vaksin pada ternak mereka. Sehingga hal tersebut menjadi kendala dalam mempercepat vaksinasi.

"Kendalanya hanya saat memberikan vaksin, para peternak masih merasa takut hewannya divaksin, situasi yang tidak mendukung seperti peternak yang masih berada dalam perjalanan atau tidak berada di lokasi. Itu saja kendalanya, karena juga peternak banyak yang belum tahu dan diedukasi tentang itu,” bebernya.

Heri menginformasikan bahwa hingga kini belum ada tambahan ternak yang terjangkit PMK. Sementara ternak yang sebelumnya terjangkit berangsur membaik.

"Belum ada tambahan, kita akan terus melakukan pemantauan agar tidak menyebar ke daerah lainnya. Jadi yang kemarin sudah positif keadaannya telah membaik, kita harus rutin pantau dan terus waspada, karena cukup satu hewan ternak terjangkit maka keadaan satu kandang dinyatakan positif semua,” tandasnya.

Diketahui, di Kota Metro terdapat sebanyak 13 hewan ternak yang dinyatakan positif PMK. Belasan ternak tersebut berada di wilayah Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan.

Alhasil, Pemkot Metro menetapkan kelurahan tersebut menjadi zona merah wabah PMK pada ternak. Sebanyak 9 petugas yang merupakan dokter hewan diterjunkan untuk menangani PMK di Rejomulyo. (*)

Video KUPAS TV : Lampung Tak Masuk Kawasan Uji Coba My Pertamina


Berita Lainnya

-->