• Selasa, 16 April 2024

Viral! Siswa SMA Kebangsaan Lamsel Pukul Adik Kelas Hingga Masuk RS

Rabu, 28 September 2022 - 17.27 WIB
1.9k

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Kebangsaan, Wempy Prastomo Bhakti, saat dikonfirmasi, Rabu (28/09/2022). Foto: Handika/kupastuntas.co

Kupastuntas,co, Lampung Selatan - Siswa Kelas 10 berinisial A (16) dipukul oleh kakak tingkat yakni F (18) dan R (18) siswa Kelas 12 SMA Kebangsaan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), pada Minggu (25/09/2022).

Video berdurasi 2 menit 50 detik kejadian tersebut pun beredar viral menampilkan korban A tergolek lemas di ruang perawatan RSUD Bob Bazar, pada Senin (26/09/2022) pagi.

"Saya duduk terus kepala dipukul-pukul, gara-gara itu pusing. Sama abang kelas 11 disuruh push up. Saya kira sudah selesai. Lalu dipanggil lagi disuruh ke tengah lapangan sama abang kelas 12, disuruh turun lagi push up kayak nge-plank gitu di tanah," cerita si A dalam video dengan suara terbata-bata.

Tindakan kakak kelas tidak berhanti di lapangan saja, melainkan berlanjut di gudang penyimpanan alat marching band.

"Suruh masuk-masukin alat marching band ke gudang, terus abang kelas 12 bilang udah sana suruh bersihin sambil pukulin sekalian. Pas masuk itu suruh duduk dulu sama abang kelas 12, sambil jerit-jerit gitu ditanyain sambil ditabok habis ditabok suruh bangun suruh nyapu. Saya nyapu sambil nangis karena takut kan, terus ditanya sama kakak kelas 11 dan 12 kenapa nangis terus saya bilang tidak bang, terus dipukul dada saya. Terus, selesai nyapu keluar," bunyi akhir video oleh A.

Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Kebangsaan, Wempy Prastomo Bhakti, tidak menampik peristiwa pemukulan oleh senior terhadap juniornya itu.

"Menginformasikan bahwa, memang benar kejadian telah terjadi insiden pemukulan yang dilakukan dilakukan oleh siswa kelas 12 terhadap siswa kelas 10. Dimana kejadian tersebut merupakan kejadian spontan pada hari Minggu pagi tanggal 25 September 2022, pukul 10 WIB di lapangan latihan marching band," terangnya, saat dikonfirmasi, Rabu (28/09/2022).

Sebab musabab pemukulan itu, bermula dari kejadian pecahnya bass drum band oleh korban. Namun dalam menyelesaikan masalah, sang kakak tingkat tidak dapat mengontrol emosi sehingga terjadi pemukulan.

"Atas rekomendasi orang tua, menginginkan anaknya untuk diperiksa atau dicek kesehatannya. Kami pihak sekolah mendukung upaya dari orang tua tersebut, karena kami juga memang butuh hasil atau informasi resmi kesehatan siswa kelas 10," imbuh Wempy.

Wempy berujar, hasil pemeriksaan dokter akan digunakan sebagai dasar pemberian sanksi terhadap terduga pelaku pemukulan terhadap korban.

"Dalam rangka mendukung menerapkan sanksi, yang nanti akan kita laksanakan sidang kode etik terhadap siswa terduga pelaku. Dan, juga sebagai dasar nanti siswa tersebut mendapatkan sanksi atas konsekuensi perbuatan yang telah dilakukan," lanjutnya.

Wempy menjelaskan, orang tua siswa diawal mendaftarkan anak mereka masuk sekolah telah mendandatangani pakta integritas yaitu orang tua menyerahkan pengasuhan, pendidikan, pelatihan siswa terhadap pihak SMA Kebangsaan.

Jika nanti perbuatan tersebut terbukti lalu dikategorikan masuk kriteria sanksi berat, maka siswa terduga pelaku pemukulan bisa dikembalikan pengasuhan dan pendidikannya ke orang tua dalam waktu tertentu.

"Akan dikembalikan ke orang tua dalam tempo atau waktu tertentu dan melihat perubahan atau itikad baik siswa tersebut," tegasnya. (*)


Video KUPAS TV : Layanan Jantung Terpadu | RSUD Abdoel Moeloek