• Senin, 12 Mei 2025

63 Kasus Lakalantas di Metro, Didominasi Oleh Jalan Rusak

Senin, 17 Oktober 2022 - 13.54 WIB
594

Kanit Lakalantas Satlantas Polres Metro, Aiptu Suwarno saat diwawancarai di kantornya. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Kerusakan infrastruktur jalan di wilayah Kota Metro menjadi atensi rakyat kepada pemerintah untuk segera melakukan perbaikan. Jalanan rusak disebut menjadi salah satu penyumbang kecelakaan lalulintas (Lakalantas).

Hal itu diungkapkan, Kasat Lantas Polres Metro AKP Rezki Parsinovandi melalui Kanit Laka Aiptu Suwarno. Ia menyebutkan, angka Lakalantas di Metro sepanjang 2022 mengalami peningkatan.

"Angka kecelakaan cukup tinggi dibanding tahun 2021, meninggal dunia ditahun 2021 itu berjumlah 7 orang, di tahun 2022 dari Januari sampai September ini korbannya 9 orang. Cukup besar pengaruhnya di infratruktur, karna jalan berlobang dapat menyebabkan kecelakaan," kata Aiptu Suwarno saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Senin(17/10/2022).

Aiptu Suwarno juga menerangkan, Lakalantas di Bumi Sai Wawai disebabkan oleh kelalaian pengendara.

"Kalau dilihat dari anatomi kejadian dari 2022, rata-rata humaneror. Terutama dari tidak patuhnya dalam mentaati rambu- rambu lalulintas," ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga menyebut, jalan yang rusak di Metro menjadi salah satu faktor penyokong angka kecelakaan. Ia juga mengaku pihaknya telah bersurat kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) terkait infrastruktur jalan rusak dan menjadi penyebab lakalantas.

"Untuk antisipasi sudah kita lakukan, seperti kita memasang himbauan-himbauan ditempat rawan kejadian laka. Kemudian untuk infrastuktur jalan kita sudah mengirimkan surat-surat ke dinas PU, agar ditindaklanjuti terhadap jalan-jalan yang dapat menyebabkan laka tadi itu," sebutnya.

"Kita juga sudah ada upaya, sosialisasi juga kesekolah sekolah untuk masalah ini. Karena angka kecelakaan di Kota Metro ini banyak juga yang anak dibawah umur," sambungnya.

Selain itu, dirinya juga mengapresiasi, langkah masyarakat yang bergotong royong melakukan perbaikan terhadap ruas jalan yang rusak parah.

"Gerakan-gerakan masyarakat dalam penimbunan jalan sebenarnya dilakukan untuk pembangunan di daerah, sebenernya tidak masalah selagi itu dikasih tanda. Agar selanjutnya pemerintah daerah melakukan tindakan pembangunan permanen," tandasnya.

Dari data yang dihimpun Kupas Tuntas, angka kecelakaan dengan korban banyak ditahun 2022 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2021. Dalam periode Januari hingga September tahun 2021, terdapat sebanyak 96 korban lakalantas yang terdiri atas 89 korban luka ringan dan 7 korban meninggal dunia.

Sementara ditahun 2022 mulai Januari hingga September tercatat sebanyak 119 orang menjadi korban lakalantas. Dari total korban, sebanyak 9 orang meninggal dunia, 4 orang mengalami luka berat dan 106 orang mengalami luka ringan.

Total kerugian material dari kecelakaan tersebut senilai Rp 73.700.000 di tahun 2021 dan Rp 109.050.000 di tahun 2022.  (*)

Editor :