• Kamis, 15 Mei 2025

Dinding Penahan Tanah di Sungai Metro Timur Longsor, Warga Minta Pemkot Perbaiki

Kamis, 27 Oktober 2022 - 14.55 WIB
336

Kepala Dinas PUTR Kota Metro, Robby K Saputra beserta jajarannya dan masyarakat sekitar tanggul saat melakukan peninjauan. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Tanggul beronjong penahan pinggiran sungai Way Batanghari di RT 24 RW 06 Perumnas Jurai Siwo, Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur longsor. Diduga longsornya dinding penahan tanah tersebut akibat tergerus arus sungai yang tinggi di musim penghujan.

Warga yang berada di bantaran sungai tersebut berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro segera melakukan  perbaikan agar longsoran tanggul tidak meluas.

Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, longsornya tanggul terjadi pada Kamis (27/10/2022) pagi. Tanggul beronjong itu longsor di tiga titik dengan total panjang diperkirakan 200 meter.

Ketua Ketua RW 06 Kelurahan Tejoagung Kecamatan Metro Timur Usdekin menjelaskan, selain tanggul yang longsor, terdapat pohon roboh ke tengah sungai sehingga mengganggu arus air lantaran sampah yang tersangkut dan menumpuk.

"Ini ada tiga titik, panjangnya sekitar 200 meter, ini ambrol karena hujan deras dan mengakibatkan banjir akibat cuaca yang tidak menentu ini. Kemudian, sungai ini kan menyempit dan ditengah sungai itu ada pohon besar yang malang, jadi tanggulnya ini ambrol," terangnya saat dikonfirmasi awak media.

"Karena itu menyumbat, jadi airnya itu mau tidak mau tabur. Yang dua titik itu minggu-minggu lah longsornya, kalau yang satu titik ini baru tadi pagi. Memang penggerusan ini sudah dari kemarin-kemarin, makannya disini rawan longsor," sambungnya.

Usdekin mengaku, telah melaporkan peristiwa dilingkungannya kepada perangkat pemerintah terkait. Pihaknya kini tengah menunggu hasil koordinasi dari pemerintah.

"Sudah kita laporkan juga ke Dinas dan lurah. Maka pagi ini langsung dilakukan pengecekan disini. Untuk sementara ini kita laporkan dulu ke Pemkot, nanti kita tunggu hasil dari koordinasi mereka," ujarnya.


Kini warga berharap, Pemkot dapat melakukan koordinasi lintas sektor untuk menangani persoalan longsornya tanggul dan banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.

"Permintaan warga ya kalau bisa air ini lancar, tidak banjir. Kalau kita di perumahan ini, kemarin pagi itu di kampung harapan itu banjir juga, maka kalau bisa secepatnya tanggul ini diperbaiki agar masyarakat juga nyaman dan merasa aman karena airnya lancar," pungkasnya.

Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro, Robby K Saputra menerangkan, terdapat dua hal yang harus secepatnya ditangani.

"Ternyata setelah kita lihat ada 2 hal disini yang mendesak, yang pertama beronjong yang sudah pernah ditangani oleh balai besar provinsi itu longsor kemudian ada gangguan arus air akibat pohon tidur," kata Robby saat meninjau lokasi longsor.

Robby mengaku, telah berkoordinasi dengan pihak balai besar pengairan Provinsi Lampung. Pihaknya juga akan melaporkan hasil tinjauannya ke Walikota Metro, Wahdi dan bakal secepatnya menyurati balai besar.

"Tadi saya sudah komunikasi dengan pihak balai, mereka janji akan meninjau langsung termasuk nanti juga kita akan bikin laporan tertulis dan akan sampaikan ke pak Wali. Kita juga akan kirimkan surat ke balai untuk menangani beronjong yang longsor ini, karena ini kan kegiatan mereka sekitar tahun 2018," bebernya.

"Dalam Minggu ini kita upayakan bersurat kesana, tadi juga pihak balai mengatakan kalau pemerintah Kota punya alokasi dana, bisa untuk menangani. Tapi kalau seperti itu kan perlu kita bicarakan lagi, karena ini sifatnya insiden darurat, seperti itu," lanjutnya.

Plt Kadis PUTR berharap, balai besar pengairan Provinsi Lampung dapat memprioritaskan perbaikan sejumlah infrastruktur di bantaran sungai yang mengalami kerusakan. 

"Kalau seperti yang beronjong ini kan perlu anggaran besar, ya kita tidak bisa sebanyak itu. Ini juga kan terkait kewenangan dan tanggungjawab balai besar provinsi. Harapan kita ya balai besar bisa perhatian kesini. Kalau misalnya kita alokasinya memadai ya kita cukup pemberitahuan atau izin ya bisa kita tangani, tapi kondisinya belum memadai," jelasnya.

"Kalau soal yang pohon tidur itu, tadi saya sudah koordinasi dengan pak RT, sekiranya nanti dari pihak balai membutuhkan gotong royong warga, mereka siap," tandasnya. (*)

Editor :