• Kamis, 15 Mei 2025

Talud Bermasalah di Metro Pusat Dibongkar, DPRD Minta OPD Tingkatkan Pengawasan Pembangunan

Jumat, 28 Oktober 2022 - 13.10 WIB
145

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro, Robby K Saputra. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Usai diminta bongkar oleh Walikota Metro, proyek pembangunan talud saluran sekitar Sinode, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat yang melintasi jalan Yos Sudarso akhirnya diperbaiki. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota setempat meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meningkatkan pengawasan terhadap pembangunan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro, Robby K Saputra menjelaskan bahwa proyek yang ditinjau Walikota beberapa waktu lalu telah dilakukan pembongkaran dan perbaikan.

"Maka pak Wali bilang bongkar, kita minta bongkar dan sudah dimonitor sama teman-teman bidang pengairan. Kemudian itu sudah dibongkar, teman-teman bisa lihat dilokasi," kata dia saat dikonfirmasi awak media, Jum'at (28/10/2022).

Dirinya juga mengaku telah meminta pelaksana kegiatan untuk melakukan pembangunan sesuai dengan gambar yang tertera. Ia juga menjelaskan bahwa pergeseran dinding talud atas permintaan warga sekitar. 

"Saya sudah bilang, ikuti saja gambar dan ikuti spek, kemarin yang di Jalan Bungur. Ternyata setelah sore itu saya evaluasi, jadi itu ternyata permintaan tokoh masyarakat disitu yang minta dinding dibagian jalan itu di dobel, diperkuat. Cuma memang ada konsekuensi ketika itu dindingnya diperkuat, dimensi bentuk saluran itu jadi agak mengecil sehingga terkesan menyempit, seperti itu," jelasnya.

BACA JUGA: Pembangunan Talud di Metro Pusat Diduga Tidak Sesuai Spek, Walikota Minta Dibongkar

Robby juga mengungkapkan bahwa volume bangunan yang terpasang telah sesuai, namun akibat pergeseran dinding talud itu dinilai berdampak pada kapasitas tampungan air.

"Kalau hitungan volume terpasang memang sama, sesuai kata konsultan pengawasnya itu. Hanya memang yang kita butuhkan itu bukan bentuknya, tapi yang kita butuhkan itu kapasitasnya. Itu kan biar lebih besar, bukan cuma kekuatannya tapi kita butuh kapasitasnya untuk bisa mengalirkan volume air," pungkasnya.

Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Metro, Subhan mengatakan bahwa peninjauan Walikota beberapa waktu lalu merupakan bagian dari evaluasi pembangunan.

"Bertanggungjawab atau tidak itukan setelah sudah dievaluasi, sekarang ada kunjungan dari kepala daerah, ya itu bagian dari evaluasi. Jadi kalau memang kerjaan itu tidak sesuai spek, ya alhamdulilah baru batas ini disuruh perbaiki. Sebab, kalau sudah penyerahan kan bisa jadi temuan dan segala macam, jadi ranahnya sudah macam-macam," bebernya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Ia bahkan menilai langkah Walikota yang meminta bangunan tersebut dibongkar telah sesuai dengan tanggungjawabnya. Tak hanya itu, Subhan juga meminta Pemkot melalui OPD terkait dapat melakukan pengawasan ekstra terhadap sejumlah proyek yang kini sedang berjalan.

"Langkah Pemkot sudah benar, sudah sesuai tugasnya. Tapi kan yang paling penting itu sesungguhnya tugas pengawas dan konsultan pengawas. Mestinya tidak akan terjadi itu kalau diawasi benar oleh konsultan," terangnya.

"Ya seharusnya pemerintah melalui dinas terkait melakukan penekanan kepada para pengawas itu untuk melakukan pengawasan pembangunan dengan baik," imbuhnya.

Tak hanya itu, Ketua Komisi III DPRD itu juga mengimbau agar para ASN dapat melakukan pengawasan maksimal serta para kontraktor pelaksana kegiatan juga dapat menghadirkan pembangunan yang baik.

"Kita mengimbau kepada kawan-kawan OPD yang lagi dibebani tanggungjawab tugas oleh kepala daerahnya, harap melaksanakan tugas-tugasnya dengan maksimal. Untuk mitra kita yaitu rekanan juga harus patuh terhadap undang-undang jasa konstruksi, apa yang sudah disepakati melalui tandatangan kontrak itu juga harus dijalankan. Apabila itu tidak dilakukan maka akan banyak resiko-resikonya," tandasnya.

Diketahui, proyek pembangunan drainase tersebut merupakan milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR). Kegiatan berjudul Proyek Pembangunan Talud Sekitar Sinode Kelurahan Metro itu dikerjakan oleh pelaksana CV Galang Timur.

Proyek sepanjang 71 meter tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 senilai Rp 149.830.000. Pelaksanaan kegiatan pembangunan talud tersebut diawasi langsung oleh konsultan dari CV Tulip Jaya. (*)