Talud Bermasalah di Metro Pusat Dibongkar, DPRD Minta OPD Tingkatkan Pengawasan Pembangunan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro, Robby K Saputra. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro
- Usai diminta bongkar oleh Walikota Metro, proyek pembangunan talud saluran
sekitar Sinode, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat yang melintasi jalan Yos
Sudarso akhirnya diperbaiki. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota
setempat meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meningkatkan pengawasan
terhadap pembangunan.
Pelaksana Tugas (Plt)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro, Robby K Saputra
menjelaskan bahwa proyek yang ditinjau Walikota beberapa waktu lalu telah dilakukan
pembongkaran dan perbaikan.
"Maka pak Wali
bilang bongkar, kita minta bongkar dan sudah dimonitor sama teman-teman bidang
pengairan. Kemudian itu sudah dibongkar, teman-teman bisa lihat dilokasi,"
kata dia saat dikonfirmasi awak media, Jum'at (28/10/2022).
Dirinya juga mengaku
telah meminta pelaksana kegiatan untuk melakukan pembangunan sesuai dengan
gambar yang tertera. Ia juga menjelaskan bahwa pergeseran dinding talud atas
permintaan warga sekitar.
"Saya sudah bilang, ikuti saja gambar dan ikuti spek, kemarin yang di Jalan Bungur. Ternyata setelah sore itu saya evaluasi, jadi itu ternyata permintaan tokoh masyarakat disitu yang minta dinding dibagian jalan itu di dobel, diperkuat. Cuma memang ada konsekuensi ketika itu dindingnya diperkuat, dimensi bentuk saluran itu jadi agak mengecil sehingga terkesan menyempit, seperti itu," jelasnya.
BACA JUGA: Pembangunan
Talud di Metro Pusat Diduga Tidak Sesuai Spek, Walikota Minta Dibongkar
Robby juga
mengungkapkan bahwa volume bangunan yang terpasang telah sesuai, namun akibat
pergeseran dinding talud itu dinilai berdampak pada kapasitas tampungan air.
"Kalau hitungan
volume terpasang memang sama, sesuai kata konsultan pengawasnya itu. Hanya
memang yang kita butuhkan itu bukan bentuknya, tapi yang kita butuhkan itu
kapasitasnya. Itu kan biar lebih besar, bukan cuma kekuatannya tapi kita butuh
kapasitasnya untuk bisa mengalirkan volume air," pungkasnya.
Terpisah, Ketua Komisi
III DPRD Kota Metro, Subhan mengatakan bahwa peninjauan Walikota beberapa waktu
lalu merupakan bagian dari evaluasi pembangunan.
"Bertanggungjawab
atau tidak itukan setelah sudah dievaluasi, sekarang ada kunjungan dari kepala
daerah, ya itu bagian dari evaluasi. Jadi kalau memang kerjaan itu tidak sesuai
spek, ya alhamdulilah baru batas ini disuruh perbaiki. Sebab, kalau sudah
penyerahan kan bisa jadi temuan dan segala macam, jadi ranahnya sudah
macam-macam," bebernya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Ia bahkan menilai
langkah Walikota yang meminta bangunan tersebut dibongkar telah sesuai dengan
tanggungjawabnya. Tak hanya itu, Subhan juga meminta Pemkot melalui OPD terkait
dapat melakukan pengawasan ekstra terhadap sejumlah proyek yang kini sedang
berjalan.
"Langkah Pemkot
sudah benar, sudah sesuai tugasnya. Tapi kan yang paling penting itu
sesungguhnya tugas pengawas dan konsultan pengawas. Mestinya tidak akan terjadi
itu kalau diawasi benar oleh konsultan," terangnya.
"Ya seharusnya
pemerintah melalui dinas terkait melakukan penekanan kepada para pengawas itu
untuk melakukan pengawasan pembangunan dengan baik," imbuhnya.
Tak hanya itu, Ketua
Komisi III DPRD itu juga mengimbau agar para ASN dapat melakukan pengawasan
maksimal serta para kontraktor pelaksana kegiatan juga dapat menghadirkan
pembangunan yang baik.
"Kita mengimbau
kepada kawan-kawan OPD yang lagi dibebani tanggungjawab tugas oleh kepala
daerahnya, harap melaksanakan tugas-tugasnya dengan maksimal. Untuk mitra kita
yaitu rekanan juga harus patuh terhadap undang-undang jasa konstruksi, apa yang
sudah disepakati melalui tandatangan kontrak itu juga harus dijalankan. Apabila
itu tidak dilakukan maka akan banyak resiko-resikonya," tandasnya.
Diketahui, proyek
pembangunan drainase tersebut merupakan milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang (PUTR). Kegiatan berjudul Proyek Pembangunan Talud Sekitar Sinode
Kelurahan Metro itu dikerjakan oleh pelaksana CV Galang Timur.
Proyek sepanjang 71
meter tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun
2022 senilai Rp 149.830.000. Pelaksanaan kegiatan pembangunan talud tersebut
diawasi langsung oleh konsultan dari CV Tulip Jaya. (*)
Berita Lainnya
-
Tabung Gas dan Konsleting Listrik Picu 13 Kebakaran di Metro Lampung
Rabu, 14 Mei 2025 -
Polisi Sidik Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah Dana BOP PAUD Kota Metro
Rabu, 14 Mei 2025 -
Warga Minta Fasilitas Olahraga di Taman Merdeka Kota Metro
Rabu, 14 Mei 2025 -
Antisipasi Keracunan, Disdikbud Wajibkan Sekolah di Kota Metro Awasi Jajanan Pelajar
Senin, 12 Mei 2025