• Rabu, 02 Juli 2025

Kampus Diboikot Mahasiswa, Rektor IAIN Metro Akhirnya Angkat Bicara

Senin, 07 November 2022 - 23.09 WIB
1.2k

Rektor IAIN Metro Hj. Dr. Siti Nurjannah saat dikonfirmasi awak media sebelum meninggalkan gedung rektorat setempat. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro akhirnya angkat bicara usai aksi boikot kampus hingga kericuhan yang sempat terjadi dalam unjukrasa puluhan massa Aliansi Mahasiswa IAIN di gedung rektorat kampus setempat, Senin (7/11/2022) malam.

Saat dikonfirmasi awak media, Rektor IAIN Metro Hj. Dr. Siti Nurjannah membeberkan sejumlah hasil keputusan dalam rapat internal kampus. 

"Kita tadi sudah musyawarah yang kemudian sudah dihasilkan kesepakatan rapat yang tadi. Namun karena dirasa belum memenuhi, jawabannya belum memenuhi apa yang diinginkan. Malam ini kita semakin clear apa yang menjadi catatan-catatan penting yang harus kita sampaikan," kata dia saat akan meninggalkan gedung rektorat.

Siti Nurjannah juga menerangkan bahwa pihaknya akan kembali melakukan rapat lanjutan untuk memutuskan hal-hal krusial yang terdapat dalam isi tuntutan mahasiswa.

"Maka kemudian malam ini, kita sepakati bersama, atas kesadaran dan permakluman bersama, maka diberikan waktu kembali 1x24 jam untuk menyelesaikan ini. sehingga malam ini kami ingin istirahat dulu, sehingga besok kita lanjutkan lagi," ucapnya.

Sementara itu, pihaknya juga bakal memberikan keputusan usai rapat internal lanjutan untuk menyikapi tuntutan mahasiswa yang meminta oknum dosen terduga pelaku pelecehan dipecat.

"Itu kan besok masih akan dibahas lagi, tapi yang jelas kalau proses kita sudah lakukan. Artinya terkait dengan pelecehan seksual itu sudah diselesaikan dan sudah di SK kan oleh rektor jawabannya," terangnya.

Meskipun begitu, ia juga mengungkapkan bahwa status oknum dosen yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya tersebut merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Beliau kan PNS, aturan dalam PNS itu ada yang ditetapkan secara berjenjang, hukuman yang diberikan itu ada sehingga tak bisa diputuskan sepihak. Maka kemudian sudah ditetapkan sanksi yang diberikan itu selama dua semester dalam pemantauan, sesuai dengan diktum-diktum yang ada," jelasnya.

Rektor tersebut juga menegaskan bahwa jika oknum yang dimaksud kembali melakukan perbuatan cabul maka pihaknya akan melaporkan ke pusat.

"Kemudian jika ada atau terindikasi kembali, itu nanti menjadi wilayah pusat. kita akan sampaikan pada pusat gitu ya. Itu proses yang harus dilalui dalam hal ini," pungkasnya. 

Sementara itu, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Metro, Ridho Rama B mengancam akan kembali menggelar aksi jika 7 tuntutan mahasiswa tidak direalisasikan.

"Dari tuntutan tersebut rekor gagal memahami point tuntutan itu. Kami kasih waktu kepada rektorat 1x24 jam untuk mengkaji ulang masalah yang sebenar- benarnya. artinya belum ada kesimpulan sama sekali," ucapnya.

"Jika tidak diindahkan dibarengi dengan hari itu juga, kami akan mengkaji ulang. Besok kami akan melakukan aksi lagi dengan massa yang lebih banyak dan persiapan yang lebih matang," tandasnya.

Dari pantauan Kupastuntas.co, aksi demonstrasi puluhan mahasiswa dimulai pukul 10.15 WIB dan berakhir pada pukul 21.50 WIB. Para pengunjuk rasa juga berjanji akan kembali menggelar aksi serupa dengan massa yang lebih besar jika tuntutan pemecatan oknum dosen cabul tidak terealisasi. (*)