Kupastuntas.co, Lampung Barat - Setelah sebelumnya harga tomat meroket karena terbatasnya stok barang di pasaran, kini harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lampung Barat justru anjlok di harga Rp15.000/Kg setelah sebelumnya bertengger di harga Rp30.000/Kg.

Rohmat salah satu pedagang di pasar tradisional Simpang Luas Pekon (Desa) Bakhu, Kecamatan Batu Ketulis menyampaikan bahwa anjloknya harga cabai tersebut disebabkan melimpahnya stok barang di pasaran sehingga berpengaruh terhadap menurunnya harga cabai.

"Sudah seminggu ini turunnya, kalau kita beli di tingkat petani itu Rp15.000/Kg, kalau di tingkat pedagang seperti kita Rp25.000/Kg turun nya lumayan karena memang barang nya masih banyak jadi harga juga pasti turun beda kalau kayak tomat dia stok nya yang menurun," kata Rohmat. Kamis, (10/11/2022).

Rohmat menjelaskan, harga sebelumnya ditingkat pedagang masih menyentuh di kisaran Rp30.000/Kg namun sejak beberapa hari terakhir mengalami penurunan, sehingga ia khawatir harga cabai akan terus merosot hingga harga yang paling bawah.

Namun dirinya mengaku pasrah, jika memang harga cabai terus merosot, sebab menurutnya hukum pasar tidak akan bisa dilawan karena jika stok melimpah sudah pasti akan mempengaruhi nilai jual barang tersebut jarang ada solusi ketika permasalahan tersebut terjadi selain harus bersabar.

"Iya kita enggak bisa apa-apa ngikut arus aja, kalau harga turun ya kita bersabar aja kalau harga naik ya kita syukuri, karena kita juga kan tergantung dari yang bawah juga para petani kalau kita tetap jual mahal siapa yang mau beli jadi harus banyak sabar lah yang penting mah cukup aja," katanya

Sumarni salah satu pedagang di Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit mengatakan, meskipun harga cabai saat ini mengalami penurunan tidak berdampak terhadap harga kebutuhan pokok yang lain justru ada yang mengalami kenaikan.

"Kalau harga kebutuhan pokok yang lain masih normal, tomat yang naik kemaren di harga Rp15.000/Kg dari Rp4.000/Kg, kalau cabai turun pembeli malah seneng coba pas naik kemarin kan pada ngeluh semua kalau kita pedagang kaj ikut harga dari yang di bawah aja," pungkasnya. (*)