• Selasa, 17 Juni 2025

Lampung Fair Resmi Berakhir, Perputaran Uang Hanya Rp20 Miliar, Penyewa Stand Mengeluh

Selasa, 15 November 2022 - 11.43 WIB
689

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, saat hadir dalam penutupan Lampung Fair 2022 di PKOR Way Halim, Senin (14/1/2022) malam. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lampung Fair 2022 yang digelar oleh DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung di Pusat Kebudayaan dan Olahraga (PKOR) Way Halim, yang dilaksanakan selama 15 hari sejak 29 Oktober hingga 14 November 2022 telah resmi berakhir.

Selama pesta rakyat Lampung Fair 2022 tersebut digelar, transaksi aktivitas ekonomi yang terjadi di dalam stand hanya mencapai Rp20 miliar dengan jumlah pengunjung yang hadir sebanyak 300 ribu orang. 

Jumlah realisasi tersebut dinilai jauh dari target yang telah ditentukan. Dimana perputaran uang yang ditargetkan diawal mencapai Rp100 miliar dengan jumlah pengunjung yang hadir mencapai 700 ribu orang.

Saat dimintai keterangan Divisi Komunikasi Publik Apindo Lampung, Mico Periyandho, mengungkapkan jika transaksi sebesar Rp20 miliar tersebut hanya berasal dari aktivitas yang terekam oleh panitia seperti transaksi disektor UMKM saja.

"Jadi Rp20 miliar itu adalah transaksi aktivitas ekonomi didalam stand Lampung Fair yang terdiri dari para UMKM itu yang terekam secara keseluruhan. Jadi itu diluar tiket masuk, parkir, bayar talent dan lomba-lomba. Kalau itu dimasukkan maka perputaran uang nya tentu lebih dari Rp100 miliar," katanya saat dimintai keterangan, Selasa (15/11/2022).

Ia menjelaskan jika dilaksanakan nya Lampung Fair 2022 ialah bertujuan untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pasca meredanya persebaran pandemi Covid-19.

"Jadi tentu yang kita rekam adalah aktivitas para pelaku UMKM. Karena dari 500 stand yang ada itu 70 persen diisi oleh para pelaku UMKM. Karena Lampung Fair itu adalah gelaran aktifitas ekonomi bisnis dan dijadikan sebagai barometer kita melihat ekonomi Lampung. Maka tidak adil kalau semua ikut di hitung sebagai aktivitas ekonomi," jelasnya.

Mico juga menerangkan jika saat gelaran Lampung Fair banyak ditemukan para pengunjung yang masuk dengan cara tidak resmi seperti menggunakan tiket palsu atau menggunakan jalur yang memang tidak dijaga oleh pihak panitia.

"Jadi pengunjung itu banyak yang tidak beli tiket, seperti memalsukan id card, kemudian ada tiket palsu terus ada juga yang masuk lewat jalur tikus atau lompat pagar yang memang itu tidak dijaga oleh panitia," kata dia.

Dikonfirmasi terpisah Nur'aini (27) salah seorang pengisi stand kuliner di Lampung Fair 2022, menjelaskan jika pengunjung Lampung Fair kali ini tidak begitu ramai jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Dalam semalam paling pengunjung yang beli ke stand saya tidak lebih dari 15 orang. Jadi memang sepi dan ini tidak sebanding dengan uang sewa stand yang dibandrol Rp6 juta untuk ukuran 3x3 meter saja," kata dia.

Ia juga menjelaskan jika sepinya pengunjung Lampung Fair 2022 salah satunya dipengaruhi oleh harga tiket masuk serta parkir kendaraan yang terbilang mahal.

"Tiket masuk saja Rp20 ribu belum lagi parkir kendaraan untuk sepeda motor Rp10 ribu dan untuk mobil itu ada yang minta sampai Rp50 ribu. Jadi orang pada males mau ke Lampung Fair. Ini harapan nya bisa jadi koreksi untuk gelaran Lampung Fair selanjutnya," kata dia. (*)