Lampung Fair Resmi Berakhir, Perputaran Uang Hanya Rp20 Miliar, Penyewa Stand Mengeluh

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, saat hadir dalam penutupan Lampung Fair 2022 di PKOR Way Halim, Senin (14/1/2022) malam. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Lampung Fair 2022 yang digelar oleh DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) Lampung di Pusat Kebudayaan dan Olahraga (PKOR) Way Halim, yang
dilaksanakan selama 15 hari sejak 29 Oktober hingga 14 November 2022 telah
resmi berakhir.
Selama pesta rakyat
Lampung Fair 2022 tersebut digelar, transaksi aktivitas ekonomi yang terjadi di
dalam stand hanya mencapai Rp20 miliar dengan jumlah pengunjung yang hadir
sebanyak 300 ribu orang.
Jumlah realisasi
tersebut dinilai jauh dari target yang telah ditentukan. Dimana perputaran uang
yang ditargetkan diawal mencapai Rp100 miliar dengan jumlah pengunjung yang
hadir mencapai 700 ribu orang.
Saat dimintai
keterangan Divisi Komunikasi Publik Apindo Lampung, Mico Periyandho,
mengungkapkan jika transaksi sebesar Rp20 miliar tersebut hanya berasal dari
aktivitas yang terekam oleh panitia seperti transaksi disektor UMKM saja.
"Jadi Rp20 miliar
itu adalah transaksi aktivitas ekonomi didalam stand Lampung Fair yang terdiri
dari para UMKM itu yang terekam secara keseluruhan. Jadi itu diluar tiket
masuk, parkir, bayar talent dan lomba-lomba. Kalau itu dimasukkan maka
perputaran uang nya tentu lebih dari Rp100 miliar," katanya saat dimintai
keterangan, Selasa (15/11/2022).
Ia menjelaskan jika
dilaksanakan nya Lampung Fair 2022 ialah bertujuan untuk membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pasca meredanya persebaran pandemi
Covid-19.
"Jadi tentu yang
kita rekam adalah aktivitas para pelaku UMKM. Karena dari 500 stand yang ada
itu 70 persen diisi oleh para pelaku UMKM. Karena Lampung Fair itu adalah
gelaran aktifitas ekonomi bisnis dan dijadikan sebagai barometer kita melihat
ekonomi Lampung. Maka tidak adil kalau semua ikut di hitung sebagai aktivitas
ekonomi," jelasnya.
Mico juga menerangkan
jika saat gelaran Lampung Fair banyak ditemukan para pengunjung yang masuk
dengan cara tidak resmi seperti menggunakan tiket palsu atau menggunakan jalur
yang memang tidak dijaga oleh pihak panitia.
"Jadi pengunjung
itu banyak yang tidak beli tiket, seperti memalsukan id card, kemudian ada
tiket palsu terus ada juga yang masuk lewat jalur tikus atau lompat pagar yang
memang itu tidak dijaga oleh panitia," kata dia.
Dikonfirmasi terpisah
Nur'aini (27) salah seorang pengisi stand kuliner di Lampung Fair 2022,
menjelaskan jika pengunjung Lampung Fair kali ini tidak begitu ramai jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Dalam semalam
paling pengunjung yang beli ke stand saya tidak lebih dari 15 orang. Jadi
memang sepi dan ini tidak sebanding dengan uang sewa stand yang dibandrol Rp6
juta untuk ukuran 3x3 meter saja," kata dia.
Ia juga menjelaskan
jika sepinya pengunjung Lampung Fair 2022 salah satunya dipengaruhi oleh harga
tiket masuk serta parkir kendaraan yang terbilang mahal.
"Tiket masuk saja
Rp20 ribu belum lagi parkir kendaraan untuk sepeda motor Rp10 ribu dan untuk
mobil itu ada yang minta sampai Rp50 ribu. Jadi orang pada males mau ke Lampung
Fair. Ini harapan nya bisa jadi koreksi untuk gelaran Lampung Fair
selanjutnya," kata dia. (*)
Berita Lainnya
-
2 Paket Tembakau Sintetis Ditemukan di Semak-semak Tanjung Senang Bandar Lampung
Selasa, 17 Juni 2025 -
Peringati Bulan Bung Karno, Baguna DPP dan DPD PDI-P Lampung Gelar Bakti Sosial di Pringsewu Besok
Selasa, 17 Juni 2025 -
Pansus DPRD Lampung Sampaikan Rekomendasi Terkait LHP BPK 2024
Selasa, 17 Juni 2025 -
Pelantikan Sekda Definitif Dijadwalkan 20 Juni 2025, Nama Marindo Kurniawan Mencuat
Selasa, 17 Juni 2025