Pendapatan Daerah di Metro Tahun 2023, Diproyeksi Sebesar Rp 902,3 Miliar

Ketua DPRD Kota Metro Tondi MG Nasution saat menyerahkan lembar pengesahan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2023 kepada Walikota Metro, Wahdi. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Metro - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Metro tahun 2023, diproyeksikan mencapai Rp 902,3 Miliar. Hal tersebut disampaikan dalam rapat paripurna pengesahan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2023 pada Rabu (16/11/2022) kemarin.
Juru Bicara Badan Anggaran (Banang) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro Ansori mengungkapkan, dalam pembahasan KUA PPAS APBD Kota Metro tahun 2023 terdapat pergeseran anggaran.
"Demi keberpihakan maka terdapat pergeseran anggaran yang diusulkan dengan yang disepakati. Diantaranya pendapatan daerah terdiri dari PAD dan pendapatan transfer diproyeksi mencapai Rp902,3 Miliar," kata Ansori, Kamis (17/11/2022).
Ia menerangkan, proyeksi pendapatan daerah yang meliputi PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 235,2 Miliar.
"Kemudian pendapatan transfer pemerintah pusat dan antar daerah diproyeksi mencapai Rp 667,1 Miliar. Kemudian, untuk belanja yang terdiri dari belanja operasi, belanja tidak terduga, belanja modal dan belanja transfer sebesar Rp 913,3 miliar," jelasnya.
Menurutnya, untuk belanja operasi terdiri belanja pegawai, barang dan jasa, belanja subsidi, belanja hibah dan belanja bantuan sosial sebesar Rp 804,8 Miliar.
"Sedangkan untuk belanja modal sebesar Rp 102 M, belanja tidak terduga Rp 5 Miliar dan belanja transfer Rp 1,3 Miliar," ujarnya.
Selanjutnya, Ansori menjelaskan, untuk pembiayaan yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 11 Miliar. Diantaranya terdiri dari penerimaan pembiayaan berupa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp 15 Miliar.
"Kemudian pengeluaran pembiayaan yang meliputi penyertaan modal daerah sebesar Rp 4 Miliar. Dari keterangan diatas dapat digambarkan bahwa struktur APBD Kota Metro tahun 2023 mengalami defisit sebesar Rp 11 Miliar," bebernya.
"Sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya defisit yang dialami dapat ditutupi oleh sektor pembiayaan," imbuhnya.
Sementara itu, dalam rapat paripurna sebelumnya, Walikota Metro Wahdi menyampaikan, pihaknya telah menyepakati KUA PPAS APBD Tahun 2023.
"Kesepakatan tersebut tentunya dengan dilandasi penyusunan struktur anggaran untuk membiayai program dan kegiatan pada Tahun 2023. Utamanya untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi RPJMD Kota Metro tahun 2021-2026,” tandasnya.
Diketahui, dalam rapat paripurna pengesahan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2023 pada Rabu (16/11/2022) kemarin. Ketua DPRD Kota Metro Tondi MG Nasution memimpin jalannya sidang. (*)
Berita Lainnya
-
Viral, Pencuri Motor Bersenpi Gagal Beraksi di Toko Multi Mart Metro
Kamis, 15 Mei 2025 -
Menteri P2MI Sidak LPK Jiema Japan, Pemkot Metro Perketat Pengawasan
Kamis, 15 Mei 2025 -
Sidak ke LPK Jiema Japan Metro, Menteri P2MI Bongkar Celah Eksploitasi Tenaga Migran
Kamis, 15 Mei 2025 -
Tabung Gas dan Konsleting Listrik Picu 13 Kebakaran di Metro Lampung
Rabu, 14 Mei 2025